Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aceh Termiskin di Sumatera karena Pemimpin Pantengong

5 Februari 2022   11:25 Diperbarui: 5 Februari 2022   14:54 2069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimana-mana dalam hukum pemberontak yang berkuasa akan terjadi manajemen pemerintahan yang menempatkan orang bermental otoriter sebagai pemimpin. Mereka hanya mencari orang yang pintar dan pandai mengambil hati sebagai pembantunya. Ditengah jalan jika terjadi pertentangan atau masukan, fitnah, tentu mereka yang pintar diganti, karena ego atasan yang tidak paham, selanjutnya mereka digantikan dan sudah pasti berkontra dengan yang sebelumnya dalam membuat perubahan dan mencari nama dan ego lebih pintar. Berikutnya kejadian yang sama berulang, dan mereka yang ikut untuk mempertahankan posisinya sebahagian besar berkasus dalam pemerintahan dan berakhir dipenjara.

Dalam politik juga akan berkecenderungan tidak jauh berbeda, politisi terpaksa mengikuti arus dan mereka yang melawan arus akan terpental atau mereka yang memiliki nurani akan beristirahat karena tidak ingin memaksakan kehendaknya ditengah kehidupan sosial yang abnormal. Justru karena itu masyarakat semakin terpuruk dalam berbagai sisi kehidupannya.

Oleh karena itulah daerah juga akan ikut terpuruk dalam kemiskinan yang sulit untuk bangkit. Jika ingin bangkit maka harus dilakukan perubahan fundamental dalam sistem kehidupan sosialnya dan masyarakat harus berkesadaran mencari pemimpin yang memiliki ilmu dalam kepemimpinan politik dan sosial bukan sekedar vokal dan bersuara lantang yang emosi tanpa paham substansi, bukan juga masyarakat mencari Tuan yang banyak uang sebagaimana Bandar.

Salam

Gambar i stock
Gambar i stock

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun