Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Senator RI Tak Berfungsi, Politik Masyarakat Daerah Kembali ke Masa Sebelum Reformasi, Apakah Rakyat Paham?

22 Maret 2021   09:07 Diperbarui: 23 Maret 2021   08:55 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gedung DPR RI via KOMPAS.COM

Demikian juga halnya sistem politik lokal yang disfungsi politik, karena orientasi kekuasaan diatur melalui keputusan menteri dalam negeri dan akibat kelemahan sumber daya manusia anggota parlemen daerah sendiri sehingga peran dan fungsi politik masyarakat daerah dimasukkan ke dalam peti mati. Mereka selalu di kalahkan dalam diplomasi politik daerah dan pusat yang seharusnya sudah dalam sistem yang desentralistik tetapi sekarang justru sentralistik.

Peran dan fungsi politik masyarakat lokal begitu kaku dan lemah, bahkan mereka ibarat aparatur Pegawai Negeri Sipil Kontrakan lima tahunan untuk sekedar kelancaran sistem administrasi negara jauh dari nilai-nilai politik di negara yang sudah menganut sistem desentralisasi.

Semoga ada pemahaman yang lebih baik bagi angota DPD terhadap keberadaan politik masyarakat lokal dimasa yang akan datang. Namun jika kondisi sebagaimana sekarang tetap bertahan dan tanpa perubahan maka menurut analisa penulis tidak ada seorangpun anggota DPD yang layak dipertahankan pada pemilu tahun 2024 meskipun mereka membagi fasilitas dan uang kepada masyarakat pemilihnya diseluruh daerah.

Karena apa? Ya karena peran DPD justru telah melenyapkan desentralisasi politik. Mestinya mereka terbangun dari tidur panjangnya agar menyadari bahwa sentralisme kini telah menghantui sistem kepemimpinan Indonesia kembali sebagaimana masa lalu, bedanya hanya lembaganya saja yang demokratis atau bungkusannya tapi isinya otoritarian bahkan kekuasaan absolut pada pengelola pemerintah dipusat. Sementara anggota parlemen lain apalagi para senator atau DPD RI fungsinya bagaikan celebriti ompong kebanyakan alkohol dan shabu-shabu.

Salam

gambar : reddit.com
gambar : reddit.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun