Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden dan Wapres Masa Depan Mestinya Kalangan Tua Minimal 55 Tahun, Masa Jabatan Idealnya Empat Tahun

5 Februari 2021   09:00 Diperbarui: 5 Februari 2021   09:21 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contohsurat.lif.com

Keenam, Kalangan tua ini akan lebih dihormati oleh pemimpin negara lain, meski lebih bodoh dan kekurangan lain. Dengan kelebihan itu juga bisa dimanfaatkan oleh anak bangsa untuk kredibelitas pemimpinnya.

Ketujuh, Kalangan tua dalam menggunakan fasilitas negara sudah pasti lebih irit, mereka tidak perlu terlalu bermewah-mewah, cukup sederhana saja dan ini dapat mengilustrasikan kehidupan bangsa Indonesia secara baik serta akan menjadi kebijakan publik yang cenderung diikuti oleh rakyat.

Berikutnya, hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengurangi masa jabatan presiden dan wakil dari lima tahun menjadi empat tahun. Karena lima tahun itu lama untuk periode kepemimpinan, sehingga dapat memicu timbulnya kekuasaan absolut.

Empat tahun, dapat menjadi daya ungkit produktiftas pemimpin karena mereka perlu menunjukkan prestasi dan kerjanya untuk dipilih kembali. Soal pekerjaan pasangan presiden sangat bergantung pada pemahaman rakyat dan kemampuan pemerintah itu sendiri dalam mendidik rakyatnya.

Karena keberhasilan memimpin negara dan daerah, bukan dengan menunjukkan jalan, jembatan, gedung dan kantor sebagai output pembangunan. Tetapi warga rakyatnya ditengah jalan tersebut ingin di bawa kemana.

Itulah kira-kira, kenapa kita seharus mengurangi masa jabatan presiden dan memilih kalangan tua bukan kalangan muda ke depan. Hal ini juga untuk mengatasi lahirnya diktator-diktator baru, atau Firaun, Namrud, Stalin, Mussolini model baru dijaman ini. Semoga yang muda terus belajar dan meningkatkan kesabarannya dalam memimpin rakyat. Jika kalangan muda marah dengan pendapat saya, artinya mentalitas dan emosionalnya tidak layak menjadi calon prsiden dan wapres masa depan.

Salam

contohsurat.lif.com
contohsurat.lif.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun