Akibat abnormalnya sistem dalam partai politik kita yang bergantung pada siapa yang memimpin partai itu. Kalau dia mentalnya pencuri atau perampas tetap saja pekerjaannya merampas atau mencuri hanya saja rakyat tidak paham karena dilakukan dalam balutan jas dan dasi bahkan mereka keluar masuk istana.
Korban Partai politik atau korban dalam politik sebagaimana pemahaman rakyat kita sangat luar biasa, hal itu memprihatinkan karena warga masyarakat yang berpartai politik dengan sistem politik dalam partai itu kemudian diubah sesuka pimpinan terpilihnya.Â
Masih dimakkumi jika yang diubah secara datar tetapi jika perubahan itu berpengaruh dalam sistem kepemimpinan dari demokratis kepada kepemimpinan yang otoriter atau sistem button up (dari bawah ke atas) kepada sistem yang top down (dari atas ke bawah) maka korban itu adalah pejuang partai politik rakyat yang sesungguhnya dan penguasa partai tersebut adalah pecundang sejati.
Kenapa pecundang? Karena mereka telah merusak masa depan anggota partainya yang berjuang dengan sistem politik (anggota yang memang berpolitik) misalnya sistem demokratis dan anti dengan kepemimpinan otoriter dan sistem feodalis.Â
Sementara si pimpinan itu hanya untuk untuk konspirasi mengamankan posisi kekuasaan atau untuk menguasai partai politik tersebut bahkan tidak memahami atau mengabaikan perjuangan politik yang sesungguhnya.
Akibat kebijakan pimpinan partai yang berlaku sebagai raja atau feodal, maka warga menjadi korban yang tidak ringan dalam hidupnya.Â
Karena pemahaman sistem politik inilah maka banyak politikus yang menjadi korban kekuasaan partai politik dan politik sehingga menimbulkan orang-orang seperti Karl Mark, Machiavelly (menulis dipenjara) yang dikenal dengan pemikiran politiknya hingga sekarang.Â
Pada dasarnya mereka juga berpolitik di negaranya dan dengan penguasa di negaranya, meskipun ajaran itu kemudian mendunia.
Orang yang berpolitik menjadi korban karena kehilangan alat perjuangannya melalui partai politik yang sesuai dengan pemikiran politiknya. Mareka hanya berpikir untuk perjuangan sistem politiknya dan mempertaruhkan kehidupannya sehari-hari sehingga mereka tidak establish dalam pendapatannya dan mempengaruhi kehidupan keluarganya secara total.
Karena sedikit orang yang memahami pemikirannya maka orang-orang partai politiknya sendiri sulit membantu dan mendukungnya, karena ketakutan dengan penguasa partai politik tersebut karena kepentingan hidupnya.Â
Maka si politisi itu pun tinggal sendiri meski ia adalah pejuang perubahan rakyat sejati dalam sistem hidupnya. Maka dalam agama dan kehidupan masyarakat kita ada istilah bahwa yang tinggal sendiri itulah pemimpin yang sesungguhnya.