Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masyarakat Aceh dan Pemerintah Indonesia dalam Politik, Konstitusi dan Sentimen Politik

23 Januari 2021   13:56 Diperbarui: 24 Januari 2021   09:03 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, Pejabat pusat mengkhianati Aceh dalam  perjanjian pola hubungan Aceh dan Jakarta, terutama UUPA yang terakhir dan mudah kita updates.

Kedua, Pihak lain sudah pasti ditempatkan sebagai jahat atau berlaku buruk oleh masyarakat Aceh dan lawan politik dalam hati kecilnya, (meunyo kon ie leuhop, meunyo kon droe pasti gob).

Ketiga, Banyak tokoh Aceh yang berkhianat kepada Aceh untuk membangun kehidupan pribadi dan keluarganya dalam kemapanan dan meningkatkan derajat sosial dalam sistem kehidupan rakyat Indonesia.

Keempat, Masyarakat Aceh sebahagiaan besar merasa lebih taat dalam agama dan berkeyakinan hal itu sebagai kelebihan yang harus dihormati oleh siapapun bangsa lain.

Kelima, Masyarakat Aceh lebih pintar daripada masyarakat Indonesia lainnya dalam politik dan bernegara, rakyat miskin karena kebijakan Republik Indonesia yang salah kaprah dan korup.

Keenam, Masyarakat Aceh cukup tertinggal cara pikirnya dalam politik dan bernegara, maka rakyatnya juga miskin dan tertinggal.

Ketujuh, Para pemimpin Aceh yang dipilih oleh rakyat tidak paham membangun rakyat, bangsa dan negara. Mereka terjebak dalam membangun kekuasaan kelompok kekuasaan ditengah kehidupan rakyat.

Kedelapan, Para pimpinan Aceh baik dan normatif tapi pimpinan pusat yang tidak mampu dan tidak adil dalam memimpin rakyat.

Kesembilan, Rakyat Indonesia lain sejahtera, masyarakat Aceh dibodohkan dan dimiskinkan karena pemberontak.

Kesepuluh, Rakyat Indonesia secara keseluruhan memang non sejahtera, pemerintah belum mampu mewujudkannya.

Sepuluh hipotesa ini, tentunya tidak akan menjawab semua hipotesa pilitik tersebut, tetapi minimal dapat memberi gambaran keseluruhan secara umum karena pembahasan dalam media terbatas, yaitu artikel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun