Sehingga suara pilihan rakyat tidak dihormati secara baik, dimana dalam pileg yang dipilih si A dan yang terpilih si B, demikian juga dalam pilpres dan pilkada. Hal ini adalah sebagai ilustrasi bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mampu mengawal hak-hak politiknya dan penyelenggara tidak merasa berkesadaran dalam membangun bangsa dan negaranya.
Semoga dimasa depan, terjadi perbaikan kualitas demokrasi di Indonesia dan hadir kelompok-kelompok politik yang berorientasi ke arah itu yang perlu kita berterimakasih kepadanya atas jasa-jasa mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia.Â
Dalam politik rakyat, mereka yang melakukan ini adalah sebagai Kawan Politik Rakyat dan yang menghambat tentunya adalah Lawan Politik Rakyat!
Sekian
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H