Sehingga suara pilihan rakyat tidak dihormati secara baik, dimana dalam pileg yang dipilih si A dan yang terpilih si B, demikian juga dalam pilpres dan pilkada. Hal ini adalah sebagai ilustrasi bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mampu mengawal hak-hak politiknya dan penyelenggara tidak merasa berkesadaran dalam membangun bangsa dan negaranya.
Semoga dimasa depan, terjadi perbaikan kualitas demokrasi di Indonesia dan hadir kelompok-kelompok politik yang berorientasi ke arah itu yang perlu kita berterimakasih kepadanya atas jasa-jasa mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia.Â
Dalam politik rakyat, mereka yang melakukan ini adalah sebagai Kawan Politik Rakyat dan yang menghambat tentunya adalah Lawan Politik Rakyat!
Sekian
*****
![editphoto-20201031-172932-5fba05978ede483753347603.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/22/editphoto-20201031-172932-5fba05978ede483753347603.jpg?t=o&v=555)
![editphoto-20201031-173005-5fba02b5d541df562c0ded13.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/11/22/editphoto-20201031-173005-5fba02b5d541df562c0ded13.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI