Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bicara Tak Senonoh Jadi Viral dan Digandrungi, Padahal Perusak Budaya Masyarakat

24 September 2024   12:13 Diperbarui: 24 September 2024   12:25 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin dalam hati anda semua punya perasaan yang mengganggu dan mengusik ketika ada orang yang berbicara tak senonoh atau tanpa ada batasan kesopanan selama ini dalam tayangan medsos semakin berkembang.

Karena anda sebagai warga masyarakat timur sejak lahir sudah diperkenalkan dengan cara hidup (role off life) yang teratur, mulai dari ditimang, diturunkan tanah, diayunan dengan kalimat-kalimat religius. Tentu sudah menjadi standar hidup semua orang dalam kondisi normal.

Kecuali ada situasi yang luar biasa atau abnormal dimana anda dilahirkan sebagai warga masyarakat yang tidak melalui proses budaya dan kebiasaan keluarga.

Misal dari hasil perkawinan lari, dari hasil perkawinan tanpa nikah, dari hasil perkawinan yang terlarang dan sebagainya.

Tetapi sebahagian besar dari kita memahami suatu etika hidup yang merupakan kebiasaan dalam adat dan budaya hidup normatif atau tuntutan yang seharusnya.

Pertanyaannya kalau anda langgar itu semua, apa tidak bisa hidup? Jawabnya, tentu saja bisa tapi ada yang hilang dalam diri kita sebagai manusia yang dilahirkan ditengah masyarakat dalam budaya ketimuran yang bersahaja dan penuh kesantunan.

Nah, seharusnya, etisnya, setiap kita yang melahirkan anak (reproduksi) perlu menjaga dan terbebani dengan kebiasaan dalam masyarakat kita yang merupakan penurunan dari nenek moyang.

Kalau tidak melalui proses tersebut yang menempatkannya sebagai situasi normal dan yang diluar itu sebagai abnormal. Maka sudah seharusnya ketika dia dibesarkan tetap pada jalur budaya tersebut (role of life), misalnya tidak dapat tahapan pada usia dini maka pada usia remaja masih dapat mengikuti proses budaya hidup tersebut.

Misal, kita berupaya sedapat mungkin mengadakan acara sunatan, tidak perlu acara besar yang mengundang banyak orang tapi cukup dengan keluarga. Kemudian begitu juga proses dalam hidup manusia berbudaya yang semua itu dibutuhkan untuk membedakan kita dengan orang lepas tak berbudaya atau orang yang lahir dan besarnya tidak normal dari orang tuanya.

Nah, apa yang diperlukan untuk mereka yang tidak melalui itu sebagian atau semua? Jawabnya adalah kemakluman dan kedewasaan.

Nah, karena hidup kita yang penuh dengan kesopanan dan kesantunan maka katika ada yang menjebol dengan sengaja maka menjadi menarik perhatian apalagi bagi orang yang memang merasa terbebani dengan keharusan etika hidup berbudaya seperti biasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun