Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Direktur Konsultan Bisnis dan Politik

Menjalankan aktivitas sehari hari dengan berpangku pada Tuhan Yang Maha Esa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ingin Masyarakat Aceh Bangkit? Gubernur Sudah Waktunya Warga Negara Mumpuni

14 Juli 2024   10:43 Diperbarui: 14 Juli 2024   10:43 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kriteria umum ini sesungguhnya tidak dapat diukur secara baik pada semua orang yang dicalonkan sebagai pemimpin daerah sebagaimana jabatan Gubernur.

Akhirnya semua orang bisa berpendapat dengan menentukan seseorang yang menurutnya lebih terpenuhi kriteria umum tersebut. Lalu pada akhirnya dengan kriteria yang elastis itu juga tentu saja tidak mampu mengarahkan dan membentuk opini sosial tentang kepemimpinan di tengah masyarakat Aceh.

Pertanyaannya, misalnya siapakah yang bisa mengukur seseorang jujur dalam kriteria dimaksud?

Tentu saja pada suatu tuntutan keharusan mendapat dukungan masyarakat pada tingkat jabatan gubernur baik dukungan partai politik maupun jalur Perseorangan tentu saja tidak akan mampu membangun opini yang tepat pada seseorang bahwa ia lebih jujur daripada calon lainnya.

Tetap saja menjadi anggapan atau menghasilkan sebatas persepsi sebahagian masyarakat atau kelompoknya yang mempercayai bahwa seseorang calon pemimpin itu sebagai seseorang yang lebih berkualitas jujur, hal ini berlaku juga pada tabliq, amanah, fatanah dan seterusnya.

Pada dasarnya semua kriteria tersebut yang dapat dipenuhi oleh semua calon yang sebatas baik kemudian hanya menjadi argumen politik sentimentil yang justru membawa masyarakat dalam pikiran yang mengambang dan tidak menjadi sebuah indikator yang tidak tepat dalam politik sosial bahkan menjadi sumber perpecahan masyarakat dalam faksi persepsi personal dan kelompok masyarakat itu sendiri.

Lebih terkesan sebagai suatu pikiran yang stagnan ditengah perkembangan masyarakat yang semakin modern kalau tidak ingin disebut omong kosong atau talk nonsense dalam politik oleh warga masyarakat negara lain yang sudah melek politik demokrasi.

Ada yang menarik perhatian kita, analisa para pimpinan Perguruan Tinggi ditemui suatu kesimpulan bahwa untuk melakukan perubahan sosial di Aceh dibutuhkan pemimpin yang kuat. Kalimatnya hanya terbatas pada kalimat berbau kalimat bodong yang mengandung berbagai makna bisa saja salah memaknainya sebagai kata (pejoratif) mempersepsikan pemimpin kuat dimaksud.

Misalnya bagaimana bisa digolongkan terhadap seseorang sebagai calon pemimpin yang kuat atau calon Gubernur yang kuat?

Bagaimana sih pemimpin yang kuat secara umum dalam politik?

Menurut saya calon gubernur yang kuat sederhananya adalah sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun