Rudi: Saudara-saudari sekalian, rakyat Indonesia yang saya cintai. Ayo, kita bersiap-siap untuk berangkat. Ayo, kita bersiap-siap untuk bertempur. Ayo, kita bersiap-siap untuk menang. Ayo, kita bikin revolusi! Ayo, kita bikin sejarah! Ayo, kita bikin punk!
Para rakyat: (berseru) Ayo! Ayo! Ayo!
(Mereka semua lalu bergerak menuju istana, dengan membawa spanduk, poster, bendera, alat musik, alat seni, dan alat lainnya yang mereka gunakan untuk aksi mereka. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu revolusi punk, yang menggugah dan membangkitkan semangat mereka. Di jalan, mereka bertemu dengan banyak orang lain yang juga bergabung dengan revolusi punk, dari berbagai latar belakang dan profesi, seperti aktivis, politisi, mahasiswa, pekerja, petani, nelayan, seniman, guru, dokter, pengacara, hakim, dan lain-lain. Mereka semua bersatu dan solid, dan berjalan bersama-sama menuju istana, dengan penuh keyakinan dan optimisme.)
Rudi: (berteriak) Revolusi punk!
Para rakyat: (berseru) Revolusi punk!
Dina: (berteriak) Harto mundur!
Para rakyat: (berseru) Harto mundur!
Budi: (berteriak) Reformasi total!
Para rakyat: (berseru) Reformasi total!
Rani: (berteriak) Indonesia baru!
Para rakyat: (berseru) Indonesia baru!