Mohon tunggu...
Taopik Fatturrohman
Taopik Fatturrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Revolusi Punk

30 Januari 2024   15:19 Diperbarui: 5 Februari 2024   16:51 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Harto: Saudara-saudari sekalian, kemerdekaan yang kita nikmati ini tidak datang begitu saja. Kemerdekaan ini adalah hasil dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang kita, yang telah gugur demi mempertahankan tanah air kita dari penjajah. Kemerdekaan ini juga adalah hasil dari kerja keras dan kedisiplinan kita semua, yang telah membangun dan memajukan negara kita dengan semangat gotong royong dan Pancasila. Kemerdekaan ini juga adalah hasil dari kepemimpinan dan kebijaksanaan saya, yang telah memimpin negara ini dengan tegas dan adil, serta melindungi negara ini dari ancaman dan gangguan dari dalam dan luar negeri.

Bab 3: Finishing

(Tokoh: Rudi, Dina, Budi, Rani, Pak Harto, Polisi, Tentara, Wartawan, Rakyat)

Lokasi: Istana Negara, Jakarta, tanggal 17 Agustus 2024.

Suasana: Pak Harto masih berpidato di balkon istana, sementara Rudi, Dina, Budi, dan Rani sudah siap untuk melakukan aksi mereka.

Pak Harto: ... adalah anugerah yang harus kita jaga dan pertahankan dengan segala cara. Kita tidak boleh biarkan ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan kemerdekaan kita, yang ingin menggoyahkan stabilitas dan keamanan kita, yang ingin menyebar fitnah dan provokasi kepada kita. Kita harus bersatu dan solid, dan menolak segala bentuk gangguan dan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Kita harus tetap setia dan taat kepada pemerintah yang sah, yang telah dipilih oleh rakyat, dan yang telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan kepada rakyat. Kita harus ...

Rudi: (memotong pidato Pak Harto dengan keras) Cukup! Cukup! Cukup!

(Rudi melemparkan tas ranselnya ke udara, yang ternyata berisi sebuah bom asap. Bom asap meledak dan mengeluarkan asap berwarna merah putih, yang menutupi pandangan Pak Harto dan para penjaga istana. Rudi lalu mengambil mikrofon yang terhubung dengan pengeras suara, dan mulai berteriak.)

Rudi: Saudara-saudari sekalian, rakyat Indonesia yang saya hormati. Jangan percaya dengan omong kosong Pak Harto. Dia itu pembohong, penipu, dan diktator. Dia itu korup, zalim, dan kejam. Dia itu musuh rakyat, musuh kemerdekaan, musuh demokrasi. Dia itu harus digulingkan, harus diadili, harus dihukum!

Para rakyat: (terkejut dan bingung) Hah? Apa? Siapa itu?

Pak Harto: (marah dan ketakutan) Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan? Jaga-jaga! Tangkap dia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun