Ada ceritera rakyat setempat,Putra Raja Timor (Raja Nisnoni) menjalin hubungan asmara dengan putri Raja Helong. Kedua sejoli ini biasanya bertemu disebuah batu besar. Dalam perjalanan waktu hubungan kedua sejoli ini tidak direstui, maka putri raja Helong stress sehingga terkadang duduk termenung sendiri diatas sebuah batu besar dan akhirnya sang putri raja ini berubah menjadi batu.
Batu tersebut telah dimusnahkan karena letaknya berada di dalam komplek SDI Fatufeto I untuk keperluan penambahan ruang kelas. Sehingga pemerintah Kelurahan membuat Replikanya menyerupai sebuah Patung Puteri dan ditempatkan tepat di Jalan Simpang Tiga di depan SDI Fatufeto I, pada masa kepemimpinan Lurah Johanis Haga, SH. Lokasi SDI Fatufeto 1 tersebut sebelumnya merupakan Kantor Desa Fatufeto (https://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Fatufeto,_Alak,_Kupang)
10. Batukadera
Konon seringnya perjumpaan kedua putra raja Kupang dan Putri raja Helong, batu yang sering mereka duduki berbentuk seperti kursi, sehingga tempat (batu) itu dalam bahasa setempat Batukadera.
Hingga sekarang nama kampung yang letaknya tepat di titik sentral Kelurahan Fatufeto itu dinamakan Batukadera. ((https://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Fatufeto,_Alak,_Kupang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H