6. Fatukoa !
Orang Kupang mengenal baik Fatukoa karena ditempat ini ada pekuburan umum dan banyak perumahan. Fatukoa dari bahasa dawan yakni dari kata fatu (batu) dan koa (berteriak). Maka Fatukoa dipahami sebagai batu berteriak.
Konon kabar di tempat itu suara yang diteriakkan akan memantul kembali (Echo) dari sebuah batu yang disebut "Batu Fala" artinya batu bersuara.
7. BolokÂ
Bolok diambil dari bahasa Helong yakni Bolo yang berarti Lubang/Gua. Nama ini diambil karena terdapat banyak Gua yang berukuran besar Seperti Gua Kristal (wikipwdia)
8. Fontein
Sekira tahun 1740 datang beberapa orang Portugis di Kupang dan tinggal tidak terlalu jauh dari sungai Dendeng. Tempat tinggal orang-orang Portugis ini kemudian dinamakan "Nfain Ten" (Bahasa Dawan) oleh keturunan raja (klan raja) Timor yang bertempat tinggal di "Beringin Terbalik" (Teplan). Kata "Nfain Ten" mengandung arti "datang kembali" atau "kembali lagi". Namun orang-orang Portugis tersebut meninggalkan lokasi tempat tinggal mereka sebelum pertempuran Penfui (Battle Penfui) terjadi (Sonny Pellokila)
Seiring perjalan waktu kata Nfain Tem berubah karena banyak lidah (pelafalan) sehingga sampai sekarang ini kita mengenal Fontein.
Sedangkan "fontein" dalam kamus Glosbe Belanda - Indonesia  berarti air mancur. Pemberian nama ini bisa dibenarkan karena di Fontein ada kali dendeng yang tidak pernah kering dan menjadi tempat pemandian.
9. Fatufeto
Fatufeto dari bahasa dawan yakti dari dua kata Fatu ( batu) dan Feto (perempuan/wanita). Maka kalau diterjemahkan secara lurus Fatufeto berarti batu perempuan/nona/wanita.