Mohon tunggu...
Tanus Korbaffo
Tanus Korbaffo Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Sr. Amanda Theresia Klara, SSpS

11 Maret 2023   10:09 Diperbarui: 11 Maret 2023   10:33 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepatnya 24 Mei 1962 Sr. Amanda Klara,SSpS tiba di Atambua-Timor sebagai seorang misionaris SSpS.

 

Sejak tiba di tanah Timor, dimana antara budaya Jerman (barat) dengan Timor (Indonesia) sangat berbeda. Sr.Amanda,SSpS harus belajar budaya Timor dan khususnya Bahasa Indonesia.

 

Tiga tahun kemudian, setelah menginjakan kaki pertama kali di Timor, tepatnya 16 Januari 1965, Sr.Amanda Klara Theresia Robers,SSpS mengikrarkan kaul kekalnya sebagai biarawati abdi Roh Kudus.

 

Sebagai seorang misionaris, Sr.Amanda Klara Robers,SSpS, berkarya di berbagai tempat, yaitu Atambua, Kefamenanu, Halilulik, Oekusi dan Kupang.

 

Di Oekusi-Timor Leste, saya pertama kali mengenal Sr.Amanda SSpS. Cinta seorang Sr.Amanda,SSpS kepada kami waktu itu melampauwi batas. Apa yang Suster makan, itulah yang kami makan. Pagi seusai makan pagi, Suster Amanda, akan mengunjungi kami di ruangan kami, hal yang sama di siang hari dan malam hari seusai makan malam.

 

Sr.Amanda,SSpS sangat paham kebutuhan saya dan teman-teman saya waktu itu. Kami dibelikan sepeda dayung dan setiap hari Sabtu, bersama Sr.Amanda, SSpS ke pasar untuk belanja kebutuhan biara dan anak-anak asrama. Oekusi-Timor Leste, biara SSpS tepat berhadapan dengan laut, panasnya minta ampun. Semasa saya di Oekusi banyak sakitnya. Suatu pagi saya sakit demam, Sr.Amanda,SSpS tidak menghendaki seorangpun rabah/pegang tubuh saya. Ia, saya takut jarum suntik, Sr.Amanda, SSpS, dengan kedua pahanya apit tubuhku agar tidak bisa bergerak dan tangannya menyuntikan obat malaria ke tubuh saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun