Mohon tunggu...
Tantrini Andang
Tantrini Andang Mohon Tunggu... Penulis - penulis cerpen dan buku fiksi

menulis itu melepaskan hal-hal yang biasa menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Ganteng di Warung Mie Pangsit

23 April 2017   15:39 Diperbarui: 27 April 2017   18:00 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dia sudah tidak ada. Rupanya ia tahu kedatangan kami,” kata si rambut lurus.

“Memangnya siapa pemuda itu pak? Lalu bapak-bapak ini siapa?” tanya bapak masih dengan nada sopan.

“Kami polisi pak. Pemuda itu sudah lama menjadi incaran kami karena menjadi copet langganan di dalam bis jalur ini. Ia licin dan susah ditangkap. Hari ini baru saja ia mencopet handphone seorang penumpang. Beberapa orang melihatnya masuk ke warung ini. Kami berusaha mengejarnya, tapi ternyata dia sudah tidak ada,” jelas si botak.

Kraaakk…Proool!

Mendengar itu hatiku langsung remuk menjadi serpihan kecil-kecil. Kurasakan  kepingannya berjatuhan ke dalam gelas es teh yang sedang kupegang.

Cerpen ini diimuat di majalah STORY edisi  34 / 2012

                                                                                             

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun