Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada saat ini dikembangkan berdasarkan butir-butir setiap sila Pancasila. Tujuan pembelajarannya pun diarahkan untuk menanamkan sikap dan perilaku yang beradasarkan nilai-nilai Pancasila serta untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk memahami, menghayati dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berprilaku sehari-hari.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada era saat ini mengemban amanah pada setiap nilai – nilai pengembangan pedidikan karakter (PPK) yang saat ini menjadi agenda program pemerintah sebagai dasar pengembangan keterampilan sikap berbasis abad 21 yakni keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan untuk bekerjasama serta keterampilan dalam berkomunikasi. Sedangakan pengembangan pembentukan dan pendidikan karakter yang dimaksud antara lain mencakup 5 aspek yaitu aspek religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
Pendidikan dan pendidikan karakter erat hubungannya dalam membangun jiwa nasionalis yang pada akhirnya dapat menjadi pencegah krisis moral akibat dampak negative era masa global saat ini. Era global saat ini sangat tajam sehingga diperlukan penanaman pendidikan karakter berbasis jiwa nasionalis agar budaya – budaya luhur bangsa kita tidak terkikis oleh pengaruh budaya luar yang merugikan generasi penerus bangsa ini.
 Berikut adalah hubungan Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Melalui Sikap Nasionalis Untuk Meningkatkan Kesadaran Hidup yang Lebih baik di Era Global :
Berjiwa nasionalis merupakan salah satu out put yang diharapkan dari kegiatan membangun pendidikan karakter, dengan meningkatkan kesadaran hidup yang lebih baik di era global diharapkan meningkatkan jiawa nasionalis peserta didik sehingga membentuk karakter peserta didik yang terampil dalam memecahkan masalah serta menganalisis segala bentuk informasi yang telah didapat dari apa yang telah mereka pelajari  dan diamalkan. Pembiasaan penanaman sikap pendidikan karakter menumbuhkan rasa nasionalisme peserta didik sehingga memunculkan rasa cinta tanah air, sehingga memupuk rasa kebangsaan peserta didik yang pada akhirnya peranan Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) penting sangat diperlukan.
Pembelajaran yang baik harus dijiwai oleh pembelajaran berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), dengan demikian membentuk karakter peserta didik yang terampil berpikir kritis dan pada akhirnya berdampak positif terhadap sikap karakter nasionalisme. Pembelajaran berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) menuntut peserta didik aktif dalam pembelajaran, sehingga guru bersifat sebagai fasilitator, guru sebagai fasilitator maksudnya, guru menjembatani peserta didik disaat peserta didik menemukan kesulitan dalam memecahkan masalah yang mereka temukan.
Pembelajaran dengan mengintegrasikan pendidikan karakter nasionalis melalui pembelajaran berlangs Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dapat diimplementasikan dalam tahap – tahap pengamalan, pembiasaan dan pengembangan. Efektifnya pedidikan karakter nasionalis melalui pembelajaran berlangs Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)  dapat diimplementasikan pada tahap kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan inti pembelajaran di kelas seorang guru dapat mengintegrasikan kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global dengan mengaitkan tema atau pelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran saat itu berlangsung. Kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global yang terintegrasi dalam kegiatan inti pembelajaran harus mengacu pada pemecahan masalah – masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan sehingga ada keterkaitan antara pengembangan sikap nasionalis dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yanga akn dicapai oleh guru.
Keterpaduan dan sinkronisasi antara kegiatan pembelajaran di kelas dengan membangun karakter sikap nasionalis kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global akan  berdampak positif  pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) peserta didik yang mampu memecahkan masalah – masalah sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) penilaian yang menjadi standar pencapaian kompetensi.
 Dengan demikian dapat ditarik benang merah bahwa membangun karakter sikap nasionalis dapat meningkatkan kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global peserta didik dan pada akhirnya merujuk pada pembelajaran berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Begitupun sebaliknya Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dapat meningkatkan pendidikan karakter peserta didik.
Dan diharapkan dalam implementasi kurikulum 2013, semua guru mampu mengintegrasikan kegiatan  kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global di dalam kegiatan pembelajarannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendidikan karakter nasionalis peserta didik yang pada akhirnya mempengaruhi efektifitas hasil belajar khususnya hasil belajar berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).