Mohon tunggu...
TANTI RATNAWULANDARI
TANTI RATNAWULANDARI Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Salam Literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Sikap Nasionalis

2 Mei 2021   09:32 Diperbarui: 2 Mei 2021   09:41 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB I

PENDAHULUAN

 

Pendidikan Kewarganegaraan atau biasa disebut sebagai PPKn merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah sampai perguruan tinggi. Sesuai dengan perkembangan jaman yang selalu dinamis maka pelajaran PPKn merupakan maple fisiologis yang harus selalu bisa menjawab setiap masalah dalam bermasyarakat.

Pola pikir masyarakat berkembang seiring dengan pekembangan jaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Sekolah sebagai wadah pendidikan formal dalam masyrakat juga harus berperan aktif dalam menciptakan inovasi pembelajaran yang dapat menimbulkan perubahan sikap maupun tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang pendidik harus mampu meramu dan menyajikan suatu proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun diluar kelas dengan semaksimal mungkin khususnya pada mata pelajaran PPKn dengan harapan peserta didik mampu mengembangkan potensi dalam dirinya tanpa menyimpang dari undang-undang maupun norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah kajian tentang pendidikan kewarganegaraan melalui sikap nasionalis yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hidup yang lebih baik lagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Semuanya bermuara ada keberlanjutan dan kesiapan peserta didik dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan dalam era yang serba modern .

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan perwujudan nilai-nilai pengamalan Pancasila yang tercermin dalam setiap sifat, sikap perilaku yang dilakukan oleh peserta didik. Pendidik diharapkan bisa menjadi model dan figur yang nyata bagi peserta didik dalam mengaplikasikan tingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah kewarganegaraan.

KAJIAN PUSTAKA

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Winarno (2013:18) menjelaskan bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah mata pelajaran  yang diberikan untuk memfokuskan proses pembentukan pribadi seorang warna negara yang memahami dan mampu dalam melaksanakan kewajiban nya dan memperleh hak-haknya sebagai warga negara  yang terampil, cerdas serta berkarakter sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan lainnya adalah sebuah kajian yang menggunakan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu politik dalam kerangka kerja pokok keilmuannya serta memiliki telaah obyek dalam kebajikan budaya kewarganegaraan (Winataputra dalam Winarno 2013:7)

Adapun kelebihan dari Pendidikan Kewarganegaraan yaitu adanya paradigma baru dimana model pembelajaran yang dilaksanakan untuk menfokuskan kegiatan pembelajaran adalah active student learning serta penggunaan pendekatan inkuiri agar peserta didik mampu mengembangkan pribadi diri sebagai warga negara yang sesuai dengan tugas serta kewajibannya dalam paradigma baru sesuai dengan pendidikan kewarganegaraan (Fathurrohman & Wuri Wuryandani, 2011:11). Proses membentuk warga negara bukan hanya dengan dimensi rasional, namun dibentuk juga secara spiritual, sosial maupun emosional sehinga bersifat multidimensional .

Kebutuhan pokok dalam Pendidikan Kewraganegaraan harus mencakup minimal 3 kompetensi dasar yang akan ditransformasikan kepada peserta didik, yaitu :

  • Kompetensi Pengetahuan Kewarganegaraan, yang mencakup tentang pendidikan kewargaan tentang hak azazi, menciptakan masyarakat yang madani serta kehidupan beremokrasi
  • Kompetensi sikap kewaragaan, yaitu suatu kecakapan dengan penuh kesadaran serta berkomitmen senagai warga negara saling bertoleransi dalam kemajemukan. Selain itu juga berkomitmen dalam penyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat denga  tetap berpatokan pada Pancasila
  • Kompetensi watak Kewarganegaraan, yaitu suatu sikap dan kecakapan dalam proses pembuatan kebijakan serta kemampuan dalam mengontrol penyelenggaraan  negara dan pemerintahan.
  • Nasionalis merupakan bahasa yang sudah tidak asing lagi bagi materi Pendidikan Kewarganegaraan, terdapat beberapa pendapat tentang pengertian nasionalis. Menurut Otto Bauer dalam Djaja (2009:14) nasionalis merupakan suatu karakter dan perangai yang timbu karena adanya perasaan senasib. Sedangkan L.Stoddard dalam Djaja (2009:14) juga mengatakan bahwa nasionalis merupakan kepercayaan bagi sebagian individu ketika mereka merasa bangga terhadap kebangsaan yang mereka miliki.
  • Globalisasi adalah salah satu gejala perkembangan jaman yang multi di segala aspek kehidupan yang menyangkut dimensi ekonomi, social, politik, teknologi, dan budaya (Mir, Hassan, & Qadri, 2014). Globalisasi tidak hanya terjadi pada satu aspek kehidupan sajam namun juga dalam konsteks nasional. Masyarakat di masa globalisasi terhubung dengan cepat dengan berbagai fasilitas kecanggihan teknologi. Namun demikian kita sebagai insan yang hidup d era global ini , kita harus senantiasa menghargai kebudayaan negeri sendiri dan harus lebih selektif menerima budaya – budaya asing yang dating dari luar.
  • Efek Moral dari Era Globalisasi antara lain : globalisasi mengubah gaya hidup setiap manusia era masa kini, terutama etika masyarakat. Penyimpangan melalui tindakan anarkis yang melanda generasi muda saat ini merupakan krisis moral akibat dampak dari globalisasi yang tidak patut dicontoh. Untuk mengatasi berbagai permasalahan dampak buruk globalisasi diperlukan pribadi yang senantiasa menjunjung tinggi nilai – nilai adad ketimuran yang mengutamakan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

METODOLOGI PENELITIAN

Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif,  metode penelitian kualitatif deskriptif merupakan metode penelitian yang berorientasi pada mencari jawaban yang terkait dengan pandangan dan persepsi seseorang sehingga diperlukan studi literatur untuk memaparkan serta membahas kebenaran dari pandangan tersebut. Penelitian ini memanfaat studi pustaka untuk memperoleh data penelitian (Zed, 2004)

Objek dalam penelitian ini adalah segala aspek yang mempengaruhi studi literatur Membangun Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Melalui Sikap Nasionalis Untuk Meningkatkan Kesadaran Hidup yang Lebih baik di Era Global.

Jenis dan Sumber data penelitian ini adalah segala bentuk informasi yang diperoleh peneliti dalam membuktikan kebenaran studi literatur yang dikaji. Data yang diperoleh bersumber dari kajian literatur dan pengamatan terhadap fenomena – fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar.

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan data hasil kajian pustaka yang dihubungkan dengan hasil pengamatan yang telah terjadi di lapangan sehingga dapat memperkuat suatu persepsi yang menjadi dasar rumusan masalah penelitian ini.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil studi literatur dan menganalisis hasil pengamatan – pengamatan yang terjadi dan pada akhirnya di Tarik kesimpulan sebagai benang merah bahwa adanya kebenaran hubungan antara kajian literatur dengan hasil pengamatan.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Membangun Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Melalui Sikap Nasionalis Untuk Meningkatkan Kesadaran Hidup yang Lebih baik di Era Global

 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada saat ini dikembangkan berdasarkan butir-butir setiap sila Pancasila. Tujuan pembelajarannya pun diarahkan untuk menanamkan sikap dan perilaku yang beradasarkan nilai-nilai Pancasila serta untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk memahami, menghayati dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berprilaku sehari-hari.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada era saat ini mengemban amanah pada setiap nilai – nilai pengembangan pedidikan karakter (PPK) yang saat ini menjadi agenda program pemerintah sebagai dasar pengembangan keterampilan sikap berbasis abad 21 yakni keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan untuk bekerjasama serta keterampilan dalam berkomunikasi. Sedangakan pengembangan pembentukan dan pendidikan karakter yang dimaksud antara lain mencakup 5 aspek yaitu aspek religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.

Pendidikan dan pendidikan karakter erat hubungannya dalam membangun jiwa nasionalis yang pada akhirnya dapat menjadi pencegah krisis moral akibat dampak negative era masa global saat ini. Era global saat ini sangat tajam sehingga diperlukan penanaman pendidikan karakter berbasis jiwa nasionalis agar budaya – budaya luhur bangsa kita tidak terkikis oleh pengaruh budaya luar yang merugikan generasi penerus bangsa ini.

 Berikut adalah hubungan Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Melalui Sikap Nasionalis Untuk Meningkatkan Kesadaran Hidup yang Lebih baik di Era Global :

Dari kerangka berpikir di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan penanaman sikap nasionalis merupakan pusat dari pengembangan kegiatan yang dikembangkan melalui pembelajaran berbasis civic education. Penanaman sikap nasionalis dikembangkan melalui pembelajaran kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global. Penanaman sikap nasionalis dikembangkan dengan meningkatkan pengembangan sikap pendidikan karakter dengan pengamalan sikap nilai – nilai pancasila dengan tahap – tahap : pengamalan, pembiasaan dan pengembangan. Tahap pengamalan dan pembiasaan ini dapat dilakukan dengan dalam kegiatan sehari – hari baik di rumah, di sekolah dan di lingkungan masyarakat. Tahap pengembangan dapat dilakukan dengan kegiatan menambah wawasan tentang nilai – nilai pancasila. Tahap pembelajaran  penannaman sikap nasionalis dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pengembangan sikap pendidikan karakter terpadu dengan menyesuaikan tema dan mata pelajaran.

Berjiwa nasionalis merupakan salah satu out put yang diharapkan dari kegiatan membangun pendidikan karakter, dengan meningkatkan kesadaran hidup yang lebih baik di era global diharapkan meningkatkan jiawa nasionalis peserta didik sehingga membentuk karakter peserta didik yang terampil dalam memecahkan masalah serta menganalisis segala bentuk informasi yang telah didapat dari apa yang telah mereka pelajari  dan diamalkan. Pembiasaan penanaman sikap pendidikan karakter menumbuhkan rasa nasionalisme peserta didik sehingga memunculkan rasa cinta tanah air, sehingga memupuk rasa kebangsaan peserta didik yang pada akhirnya peranan Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) penting sangat diperlukan.

Pembelajaran yang baik harus dijiwai oleh pembelajaran berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), dengan demikian membentuk karakter peserta didik yang terampil berpikir kritis dan pada akhirnya berdampak positif terhadap sikap karakter nasionalisme. Pembelajaran berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) menuntut peserta didik aktif dalam pembelajaran, sehingga guru bersifat sebagai fasilitator, guru sebagai fasilitator maksudnya, guru menjembatani peserta didik disaat peserta didik menemukan kesulitan dalam memecahkan masalah yang mereka temukan.

Pembelajaran dengan mengintegrasikan pendidikan karakter nasionalis melalui pembelajaran berlangs Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dapat diimplementasikan dalam tahap – tahap pengamalan, pembiasaan dan pengembangan. Efektifnya pedidikan karakter nasionalis melalui pembelajaran berlangs Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)  dapat diimplementasikan pada tahap kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan inti pembelajaran di kelas seorang guru dapat mengintegrasikan kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global dengan mengaitkan tema atau pelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran saat itu berlangsung. Kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global yang terintegrasi dalam kegiatan inti pembelajaran harus mengacu pada pemecahan masalah – masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan sehingga ada keterkaitan antara pengembangan sikap nasionalis dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yanga akn dicapai oleh guru.

Keterpaduan dan sinkronisasi antara kegiatan pembelajaran di kelas dengan membangun karakter sikap nasionalis kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global akan  berdampak positif  pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) peserta didik yang mampu memecahkan masalah – masalah sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) penilaian yang menjadi standar pencapaian kompetensi.

 Dengan demikian dapat ditarik benang merah bahwa membangun karakter sikap nasionalis dapat meningkatkan kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global peserta didik dan pada akhirnya merujuk pada pembelajaran berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Begitupun sebaliknya Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dapat meningkatkan pendidikan karakter peserta didik.

Dan diharapkan dalam implementasi kurikulum 2013, semua guru mampu mengintegrasikan kegiatan  kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global di dalam kegiatan pembelajarannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendidikan karakter nasionalis peserta didik yang pada akhirnya mempengaruhi efektifitas hasil belajar khususnya hasil belajar berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).

 

 PENUTUP

 

Dengan demikian dapat ditarik benang merah bahwa membangun karakter sikap nasionalis dapat meningkatkan kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global peserta didik dan pada akhirnya merujuk pada pembelajaran berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Begitupun sebaliknya Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dapat meningkatkan pendidikan karakter peserta didik.

Dan diharapkan dalam implementasi kurikulum 2013, semua guru mampu mengintegrasikan kegiatan  kesadaran hidup yang lebih baik di Era Global di dalam kegiatan pembelajarannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendidikan karakter nasionalis peserta didik yang pada akhirnya mempengaruhi efektifitas hasil belajar khususnya hasil belajar berbasis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education).

 

 DAFTAR PUSTAKA

Djaja,W.(2009). Pancasila di antara Ideologi Besar Dunia .Klaten: Cempaka Putih

Fathurrohman & Wuri Wuryandari. (2011). Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Nuha Litera.

Udin S. Winataputra, dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Winarno. (2013). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

Winataputra (2015) Rekonstruksi Pendidikan Kewarganegaraan: Analisis
Historis-Epistemologis,Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Rosita. (2013) Hubungan Pemahaman Bela Negara dengan nasionalisme Siswa di SMP Negeri 3 Tambun : FKIP UNJ. Diakses dari http://digilip.unj.ac.id/pengguna

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun