Adam menghadap Allah dan memohon Allah berkenan memberinya seorang teman. Allah mungkin iba kepada Adam hingga berkenan mengabulkan permintaan Adam --atau Allah mempunyai rencana lain? Karenanya Hawa lalu dicipta.
Pada titik ini drama kehidupan manusia dimulai.
Salah Perempuan Manusia Diusir ke Bumi?
Kisah manusia diusir ke bumi adalah separuh kisah tentang pembangkangan iblis kepada perintah Tuhan. Ia enggan sujud kepada Adam dan menyombongkan diri bahwa ia lebih mulia dari Adam. Atas pembangkangan itu, Allah memintanya untuk meninggalkan surga.
Tetapi Allah memang Maha Baik. Dalam murkanya atas pembangkangan itu, Allah membuka ruang negosiasi. Ia mengabulkan permohonan iblis untuk diberi umur yang panjang dan kemampuan untuk membujuk-rayu manusia agar ikut di jalannya. Jalan orang-orang yang ingkar.
Ketika tahu Adam dan Hawa dilarang untuk mendekati pohon khuldi, dengan segera iblis  mendapatkan tugas pertamanya. Ia memperdaya Hawa juga Adam untuk memakan buah khuldi agar mereka abadi di surga.
Dalam banyak kisah yang dituliskan kemudian, Hawa dipersalahkan. Diceritakan, Hawa ikut membantu iblis merayu Adam untuk memakan buah khuldi. Tetapi bahkan Al Quran menuturkan kisah itu dengan menyatakan bahwa syaitan memperdaya keduanya. Tidak salah satu dari keduanya. Tetapi sesungguhnya tanpa memakan buah khuldi, Adam dan Hawa tetap akan diturunkan ke bumi. Tidakkah memang itu tujuan penciptaannya?
Mari mencoba memahami kisah pengusiran tersebut. Sejak awal Allah yang Agung menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Dengan atau tanpa menjamah pohon terlarang. Tetapi Allah Maha Bijak ingin mengajarkan manusia bahwa segala kejadian semestinya memiliki penyebab. Meskipun Ia Maha Kuasa dan Maha Berkehendak, tetapi Allah selalu meletakkan pondasi penyebab untuk mendatangkan satu akibat. Tuhan sungguh bekerja dalam kerangka yang sangat sistematis.
Baiklah, Adam dan Hawa memang diciptakan untuk memelihara bumi. Menjadi ayah dan ibu segenap manusia, dari awal hingga akhir zaman. Tetapi membuat keduanya segera meninggalkan surga haruslah dengan sebuah sebab yang sekaligus mengandung pelajaran penting untuk dikenang dan dijadikan ingatan yang kuat bagi segenap anak cucu keduanya.
Kisah pengusiran Adam dan Hawa lewat bujuk-rayu syaitan adalah kisah yang membawa pesan sangat jernih dari Allah kepada umat manusia, bahwa dalam menjalani kehidupan di bumi nanti ada aturan yang harus ditaati. Ada yang dibolehkan dan ada yang dilarang. Dan di sepanjang kehidupan mereka kelak, iblis ada untuk terus memperdaya. Dengan sangat jelas Al Quran mengabadikan peringatan Allah kepada Adam ketika Allah berfirman, "Wahai Adam Sungguh iblis musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu dari surga, nanti kamu celaka."
Adam dan Hawa abai. Iblis memperdaya keduanya. Tetapi sekali lagi, dengan itupun Tuhan memberi ingatan bahwa Adam dan Hawa bukanlah malaikat dengan kepatuhan mutlak. Adam dan Hawa adalah manusia dari gumpalan tanah. Dalam jiwa mereka disematkan kepatuhan dan nafsu yang bersanding saling memperebutkan tempat yang dominan. Di cela keduanya bersemayam bimbang dan ragu. Ruang untuk syaitan membisikkan bujuk-rayu.
Tuhan Memang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. Dengan segera Ia menerima tobat Adam. Tetapi sekali lagi Tuhan memberi pesan sangat jelas, "Turunlah berdua dari surga bersama-sama. Sebagian kamu akan menjadi musuh sebagian yang lain. Jika datang petunjuk dariKu, maka ketahuilah barang siapa mengikuti petunjukKu, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."