Satu hayat, satu mayat
Dalam kehidupan yang hanya sepintas, aku mengharap lepas
Bagaimana nasib raga nihil?
Beradu dengan penuh, terburu-buru jenuh
Sialnya, kita hidup beradu nyali
Sialnya, kita berharap pada seutas tali
Ku selipkan analog dalam saku mereka yang telah berlalu
Demi rekam lampau, mengenang dengan sopan
Tangkap segala semua indah yang ingin kau simpan
Segala cumbu rindu dan peluk candu
Beserta mawar dan segudang gelak kelakar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!