Di tahun 2019, ketika saya terkena kanker nasofaring, Â Ibulah yang menguatkan saya dari hari ke hari dan meyakinkan saya bahwa saya bisa sembuh. Semangat Ibu tetap membara dan tak lekang oleh zaman.
Sekarang Ibu sudah berusia 80 tahun, namun Ibu masih mampu membuktikan kehebatannya sebagai petarung sejati melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukannya sehari-hari seperti membantu kami menyiapkan sayur-sayuran yang akan dimasak, mencuci piring, menjemur pakaian, dan lain-lain.
Selain itu, Ibu juga mempunyai hobi-hobi yang tidak lazim bagi seorang wanita berusia lanjut seperti membaca buku cerita silat, bermain Sudoku, menonton pertandingan sepak bola World Cup 2022 baru-baru ini.
Wajah Ibu jarang bersentuhan dengan kosmetik maupun produk kecantikan, namun bagi kami Ibulah wanita tercantik dalam hidup kami karena kecantikan pribadinya yang terpancar lewat kasih sayangnya kepada keluarganya. Dengan semangat yang tak lekang oleh waktu, Ibu terus berusaha menjadi petarung sejati bagi keluarganya.
Terima kasih, Ibuku sayang. Jasamu takkan kulupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H