Hello, welcome back to my blog! Kali ini saya akan membahas seputar kesehatan jantung.Serangan jantung terjadi halangan total yang terjadi secara tiba-tiba pada arteri yang menyediakan pasokan darah ke area jantung. Seiring bertambahnya usia, dinding dalam arteri yang menyediakan darah menuju jantung dapat rusak dan sempit akibat penumpukan lemak atau plak. Ketika tumpukan lemak atau plak rusak, sel darah dan bagian darah lainnya menempel pada bagian yang rusak, kemudian akan membentuk gumpalan darah. Serangan jantung terjadi ketika gumpalan darah benar-benar menutupi aliran darah dan mengurangi aliran darah menuju jantung. Hal ini mengakibatkan pasien mengalami nyeri di dada. Akibatnya, beberapa otot jantung mulai mati.
Serangan jantung dapat disebabkan oleh diabetes, tekanan darah tinggi, stress, dan yang paling sering dikenal oleh orang-orang adalah kolestrol tinggi.
Kolesterol adalah zat lilin. Kolesterol bukan merupakan hal yang buruk karena kolesterol dibutuhkan untuk membangun sel tubuh. Ada 2 jenis kolesterol, yaitu LDL yang merupakan kolesterol jahat dan HDL yang merupakan kolesterol baik. Jika LDL merupakan anggota keluarga yang membawa barang-barang dan menaruhnya di sembarang tempat, maka HDL merupakan anggota keluarga yang mengambil barang-barang itu pergi. Orang yang baik ini menjaga rumah supaya tetap mudah dilewati oleh orang lain. Dalam hal ini, barang diibaratkan sebagai lemak dan orang lain diibaratkan sebagai darah dan zat lain yang melalui pembuluh darah.
Namun, apakah orang yang memiliki kolesterol normal dapat terbebas dari serangan jantung? Jawabannya, tidak selalu. Menurut sebuah penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA) sebanyak 75 persen pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat serangan jantung memiliki kadar kolesterol normal. Hal serupa juga disuarakan oleh dr. Deepak L. Bhatt dari Harvard Medical School. Spesialis jantung sekaligus peneliti ini mengungkapkan bahwa kira-kira 50 persen orang yang kena serangan jantung kadar kolesterolnya tidak mengkhawatirkan.
Lalu, mengapa orang yang kolestrolnya normal dapat mengalami serangan jantung pula? Banyak alasan untuk menjawab persoalan ini.
Kolesterol yang tinggi tidak baik untuk kesehatan, terutama LDL yang tinggi. Apalagi, LDL merupakan kolesterol yang jahat. Studi menemukan bahwa bukan hanya kuantitas LDL yang bersikulasi di dalam darah, tetapi juga kualitas LDL-nya. Ada tipe LDL yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung, yaitu Small, dense LDL yang dapat memperbesar potensi adanya penyakit kardiovaskuler.Â
Small, dense LDL atau sdLDL ini merupakan tipe LDL yang lebih kecil dari tipe LDL lainnya karena dapat meningkatkan terjadinya aterosklerosis atau penyempitan dan penebalan pada arteri. Diperkirakan bahwa LDL yang kecil dan padat berkontribusi terhadap aterosklerosis karena cukup kecil untuk menembus dinding arteri, lebih rentan mengalami oksidasi, dan berada di aliran darah lebih lama.
Prosesnya adalah sdLDL akan menembus dinding arteri dan terperangkap menjadi LDL teroksidasi (oxidizedLDL), yang kemudian membentuk sel busa yang mengembung di dinding pembuluh darah. Jika terdapat zat lain yang melewati dinding arteri melalui aliran darah dan menyangkut pada sel busa, maka akan terbentuk plak juga.Â
Seperti yang dikatakan di atas, jika plak membesar atau rusak, maka plak tersebut dapat menjadi pemblokir jalan aliran darah menuju maupun ke jantung. Semua orang dapat memiliki sdLDL, mulai dari remaja hingga lansia. Adanya sdLDL ini bisa disebabkan oleh faktor keturunan, dengan kemungkinan terjadi 35% hingga 45%.
 Ditambah lagi, gaya hidup yang tidak baik juga dapat memicu bertambahbanyaknya sdLDL ini. Orang-orang tersebut mereka yang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi pada makanan mereka, terutama gula olahan. Juga dapat terjadi kepada orang-orang yang memiliki diabetes tidak terkontrol dan orang-orang yang didiagnosa memiliki sindrom metabolisme. Sindrom metabolisme adalah kombinasi dari beberapa penyakit seperti hipertensi (darah tinggi), diabetes (gula darah tinggi), kolesterol tinggi, dan obesitas secara bersamaan.