Mohon tunggu...
tandakanan
tandakanan Mohon Tunggu... -

Kita semua autentik dengan semua rasa dan pikiran yang ada di dalam kepala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat Teruntuk yang Terkasih

9 Januari 2016   23:10 Diperbarui: 10 Januari 2016   00:04 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan kau jawab "Ibu cuma mau dedek doain ibu biar bisa menginggal dengan khusnul khotimah", dan dadaku sesak seketika mendengarnya,, karena kita menjadi tahu bahwa mungkin waktu yang ada untuk bersama tak lagi lapang.

Ibu... Papah... terima kasih...

Aku tak tahu bagaimana menutup dengan baik tulisan ini, seperti aku yang kebingungan bagaimana menghadiahkan kebahagiaan yang bisa terlihat nyata untuk kalian. 

Menualah dengan penuh kebahagiaan, Bu..., Pah...

Jangan khawatir, anak bungsu kalian akan senantiasa berjuang di bawah doa-doa yang setia kalian panjatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun