Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

4 : 30 di Rumah Pustaka

15 April 2017   22:51 Diperbarui: 16 April 2017   08:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

4 : 30, aku masih terjaga

Di bawah terang bohlam menerangi rumah pustaka. Itu milik Ihsan reliubun.

Sementara mata menatap majalah.

 

4 : 30, di biliki kecil sapaan rumah pustaka

Terdengar bunyik tik-tok-tik-tok, dari lentik jemari pemilik ruang.

Begitu lincah jemari menari di atas tombol-tombol berbentuk balok.

 

4 : 30, sementara mata terus menatap jejeran kata-kata dari majalah. Bercerita tentang seorang bohemian jakarta bernama Chairil Anwar. Lelaki pemiliki cerita berakhir di batas 27 tahun.

 

4 : 30, masi tetap terjaga, di temani nada-nada ketikan jemari Ihsan. Lantas mata memandang begitu nanar pada barisan huruf-huruf berjejeran. Satu per satu paragraf berkisah tentang kehidupan Chairil.

 

Pun jua mengalah. Kemudian mata, pada subuh begitu sejuk, sesepoi angin masuk melewati jendela mungil, dan perlahan mulai sayu, ingin lelap dan menyelami mimpi.

 

Pustaka Ihsan, 15 April 2017

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun