Mulut-mulut manis di bungkam
Kaki-tangan di kungkung dan di kecam
Kreatifitas semakin di hantam
Â
Haruskah kita berdiam
Sementara terus di tindas elitis akademis
Lalu terlena saat di iming-imingi
Lantas hanya diam dalam kebebasan yang di kungkung.
Â
Kala mata-mata terbelalak tajam
Mulut manis di bungkam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!