Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Diam

12 April 2017   23:03 Diperbarui: 12 April 2017   23:08 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala mata-mata terbelalak tajam

Mulut-mulut manis di bungkam

Kaki-tangan di kungkung dan di kecam

Kreatifitas semakin di hantam

 

Mesti seperti apa?

Bukankah kita anak bangsa yang di tuntut berkarya.

Bagaimana mungkin terjadi, sementara dunia kreasi seakan menjadi neraka,

Membakar dengan tingkah para kaum elit kedodoran.

 

Kala mata-mata terbelalak tajam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun