Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bulan Ayu dan Serba Serbi Dyslexia di Malaysia

15 Oktober 2021   18:41 Diperbarui: 17 Oktober 2021   23:38 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dok bulanayu-dyslexia.com
dok bulanayu-dyslexia.com

Sumber : Fb Bulan Ayu Dyslexia
Sumber : Fb Bulan Ayu Dyslexia

sumber FB Bulan Ayu Dyslexia
sumber FB Bulan Ayu Dyslexia

Dyslexia Tidak Berarti Bodoh

virtual meeting yang mengharu biru dok.pri
virtual meeting yang mengharu biru dok.pri

Suasana sharing virtual antara Bulan Ayu dan Familinya dengan sekitar 10 pegiat blog seketika berubah. Hal yang tak biasa manakala webinar atau virtual conference sekalipun. Sebagian peserta yang sedari awal menyimak penjelasan tentang kegiatan Bulan Ayu yang konsen akan permasalahan dyslexia mendadak hening. 

Saya terhenyak, sebab ternyata Bulan Ayu dengan segala performanya yang begitu menawan dan tampak cerdas adalah seorang dyslexic alias anak Dyslexia semasa kecilnya.  Bunda Siti Rabittah seorang guru, peserta webinar  berurai airmata, menyusul saya dan beberapa lainnya mendengar secara langsung kisah Bulan Ayu semasa kecil hingga remajanya di Indonesia.

Era tahun 80-an siapa yang kenal persis dengan istilah Dyslexia?. Tiba-tiba saya seperti terbawa ke mesin waktu saat kecil saya dulu ada beberapa kawan yang dianggap "bebal' dalam menyerap pelajaran sekolah. 

Mengeja huruf saja susahnya bukan main. Guru di sekolah terlebih orang tua seolah angkat tangan begitu saja. Hal itu berakibat , stigma ko bodoh tertancap begitu saja tanpa ada upaya penanganan khusus dari spesialis dyslexia.

dok.pri Bulan Ayu
dok.pri Bulan Ayu

Beruntung Bulan Ayu berjodoh dengan Sang suami yang ternyata seorang pakar Dyslexia yang telah menciptakan "assesment tool" untuk mendeteksi dengan pasti apakah seseorang menderota dyslexia atau tidak. Pernikahan tersebut yang menjadikan proses Bulan Ayu semakin mengubur "mimpi buruk" masa kecilnya yang dihantui pelbagai akibat dysleksia yang dideritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun