Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bulan Ayu dan Serba Serbi Dyslexia di Malaysia

15 Oktober 2021   18:41 Diperbarui: 17 Oktober 2021   23:38 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan Ayu, Program Director Dyslexia Genius Kuala Lumpur

Tahukah kita tentang apa dan bagaimana dyslexia?. Sepintas kata tersebut terdengar seksi ketika diucapkan, namun siapa sangka ada kisah yang mengharu biru terkait perjalanan seorang dyslexic/ orang dengan bawaan dyslexia. Sebuah persembahan luar biasa menyambut hadirnya Oktober yang oleh sebagian kalangan di pelbagi negara diperingati sebagai bulan peduli Dyslexia.

Rasa keingintahuan saya tentang apa dan bagaimana itu Dyslexia terjawab. Meski belum sepenuhnya keingintahuan saya tersebut 100% terpenuhi hanya dengan mengikuti webinar yang digelar lintas negara, Indonesia- Malaysia. 

sumber Bulan Ayu Dyslexia               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
sumber Bulan Ayu Dyslexia googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Adalah Bulan Poerbo Ayu Perempuan asli Indonesia yang sekarang bermukim di negeri Jiran,  siang itu menjadi nara sumber. Sebagai seorang Director sekaligus program director di Dyslexia Genius Kuala Lumpur, dia berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait istilah yang masih belum banyak dipahami oleh awam. Pun Bulan Ayu tidak sendiri, dia beserta Suaminya Mr. Jaldeeen Mohd. Ali yang merupakan warga negara Malaysia yang selama ini memiliki kepedulian terhadap mereka yang ditengarai terkena dyslexia.

 Beruntungnya lagi Bulan Ayu pun memiliki mertua,  Puan. Sariah Amirin yang telah dikenal dan memiliki gelar Ibu Dyslexia Malaysia. Mereka sungguh keluarga yang peduli bahkan mengelola lembaga profesional bidang dyslexia.

Dok. Bulan Ayu Dyslexia, Mertua Bulan Ayu berbaju Biru
Dok. Bulan Ayu Dyslexia, Mertua Bulan Ayu berbaju Biru

Awalnya Dyslexia yang ada dalam benak saya adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk membaca. Namun siapa sangka sharing dari Bulan Ayu menyebutkan ada beberapa karakteristik pada dyslexic (penderita dyslexia). Tidak hanya lemah dalam mengenal huruf dan angka saja, nyatanya ada beberapa pembawaan yang bisa kita kenali sejak dini. Sungguh, Dyslexia itu kerap mengecoh kita. 

Mereka yang ditengarai menderita Dyslexia nyatanya tetap antusias dalam aktifitas sehari-hari. Tidak ada ciri fisik atau psikis tertentu, kecuali jika dibarengi dengan gejala ADHD ataupun hyperaktif. Beberapa ciri-ciri anak dyslexia bisa dilihat pada foto caption berikut.  Mati kita lebih bijak dalam menyikapinya sedini mungkin.

Ya, anak-anak dyslexia tampak baik-baik saja dalam kesehariannya. Tetap memiliki kecerdasan dan kemampuan dalam beberapa hal.. Memiliki minat dan kemahiran lisan. namun lemah dalam membaca dan menulis. Terkadang ada sebagian yang menyebut tidak fokus, malas bahkan bodoh.

dok bulanayu-dyslexia.com
dok bulanayu-dyslexia.com

Sumber : Fb Bulan Ayu Dyslexia
Sumber : Fb Bulan Ayu Dyslexia

sumber FB Bulan Ayu Dyslexia
sumber FB Bulan Ayu Dyslexia

Dyslexia Tidak Berarti Bodoh

virtual meeting yang mengharu biru dok.pri
virtual meeting yang mengharu biru dok.pri

Suasana sharing virtual antara Bulan Ayu dan Familinya dengan sekitar 10 pegiat blog seketika berubah. Hal yang tak biasa manakala webinar atau virtual conference sekalipun. Sebagian peserta yang sedari awal menyimak penjelasan tentang kegiatan Bulan Ayu yang konsen akan permasalahan dyslexia mendadak hening. 

Saya terhenyak, sebab ternyata Bulan Ayu dengan segala performanya yang begitu menawan dan tampak cerdas adalah seorang dyslexic alias anak Dyslexia semasa kecilnya.  Bunda Siti Rabittah seorang guru, peserta webinar  berurai airmata, menyusul saya dan beberapa lainnya mendengar secara langsung kisah Bulan Ayu semasa kecil hingga remajanya di Indonesia.

Era tahun 80-an siapa yang kenal persis dengan istilah Dyslexia?. Tiba-tiba saya seperti terbawa ke mesin waktu saat kecil saya dulu ada beberapa kawan yang dianggap "bebal' dalam menyerap pelajaran sekolah. 

Mengeja huruf saja susahnya bukan main. Guru di sekolah terlebih orang tua seolah angkat tangan begitu saja. Hal itu berakibat , stigma ko bodoh tertancap begitu saja tanpa ada upaya penanganan khusus dari spesialis dyslexia.

dok.pri Bulan Ayu
dok.pri Bulan Ayu

Beruntung Bulan Ayu berjodoh dengan Sang suami yang ternyata seorang pakar Dyslexia yang telah menciptakan "assesment tool" untuk mendeteksi dengan pasti apakah seseorang menderota dyslexia atau tidak. Pernikahan tersebut yang menjadikan proses Bulan Ayu semakin mengubur "mimpi buruk" masa kecilnya yang dihantui pelbagai akibat dysleksia yang dideritanya.

Bahkan Bulan Ayu tertarik dengan ruang kerja sang suami dan mertuanya yang bergiat di bidang dyslexia  dalam naungan Dyslexia Genius Sdn Bhd Malaysia. Perjalanan hidup Bulan Ayu Dyslexic perlahan berubah tahap demi tahap setelah mendapat penanganan langsung dari suami sekaligus Ibu mertuanya.

Kebanyakan dysletic yang tidak mendapatkan terapi dengan baik dan sesuai dikhawatirkan akan mengalami kegagalan pendidikan dan mengalami beberapa masalah psikologi dan emosional. Oleh karena itu berkaca pada kisah Bulan Ayu, sungguh penting mengenali apa dan abagaima itu dylsexia beserta langkah penanganannya. Bukti nyata dyslexic ada pada sosok Bulan Ayu yang kini menyandang 3 gelar akademik SE, SH, bahkan meraih master of law alias M.H.

sumber Bulanayu-dyslexia.com
sumber Bulanayu-dyslexia.com

sumber Bulan Ayu Dyslexia
sumber Bulan Ayu Dyslexia

Kini, air mata Bulan Ayu menjadi saksi perjalanan seorang dyslexic yang memiliki kepedulian tinggi dengan ihwal dyslexia. Sejak tahun 2010 dia menjadi guru, tentu saja setelah diarahkanoleh suami dan mertua dengan program yang secara khusus mereka miliki. 

Training demi training dia jalani. bahkan mulai paham dengan permasalahan yang dihadapi. life must go on, hingga kepercayaan penuh kepada Bulan Ayu menjadi trainer guru-guru Tadika (Tk di Indonesia). Pun kunjugan ke pelbagai penjuru kota di Malaysia seperti Johor, Melaka, Kuantan, Sabah, Serawak, Penang untuk terus mengupayakan  program awareness dyslexia beserta penangannya.

dok. Bulan Ayu
dok. Bulan Ayu

dok. Bulan Ayu
dok. Bulan Ayu

Anugerah hidup keluarga Bulan Ayu seolah tergenapi manakala tahun 2013 sang buah hatidivonis menderita Dyscalculia. Ini adalah varian dyslexia dimana sang anak kesulitan dalam berhitung, mengenal angka dan nilai.

 Anak tetaplah menjadi anugerah terlepas apa yang dialami. begitulah keramat dyslexia yang tidak menular namun berpeluang untuk diturunkan. 

Dari situlah Bulan Ayu terus memacu semangat. sampai akhirnya tahuan 2016  ia diberi kepercayaan untuk membuka dan mengelola pusat dyslexia secara mandiri dengan nama Dyslexia Genius yang pusat pertamanya berada di Titiwangsa, Kuala Lumpur Malaysia.

dok.pri Bulan Ayu 
dok.pri Bulan Ayu 

Dari mulai mengatur ruang kelas, program, memberikan trainer para guru dan mengenalka program  yang diciptakan oleh suami dan mertua dengan nama SPTBid (Syariah Program&Teknik Bimbingan Intensif Dyslexia). Kini Bulan Ayu menjadi Director Dyslexia Genius. Satu kisah , capaian , prestasi dan kinerja yang masih akan terus berkesinambungan akan kepedulian terhadap dyslexia tak hanya di Malaysia saja, namun di beberapa negara. Tak Terkecuali Indonesia sebagai negara kelahirannya.

dok.pri
dok.pri

Sekejap pertemuan di ruang virtual membuka cakrawala saya tentang wawasan tumbuh kembang genersi penerus. Jangan ada stygma bodoh terhadap anak-anak dyslexia. Mari kita bersinergi, berkolaborasi untuk lebih peduli .

dok. Bulan Ayu Dyslexia
dok. Bulan Ayu Dyslexia

Yakin ada jalan untuk menjadikan anak-anak yang kita cintai tetap mampu meraih masa depan cemerlang, meski dyslexic sekalipun tetap bisa tampil genius. Arrh tak akan habis saya mengulik kisah Bulan Ayu baik di ruang digital ataupun melalui Media sosialnya Bulan Ayu Dislexic

salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun