Kereta serayu memiliki 2 kali jadwal keberangkatan , yakni jam 09.15 pagi dan 21.00 malam. Perjalanan pagi sangat recomended jika ingin menikmati suguhan pemandangan yang membuat refresh mata, fikiran dan perasaan. Pilih kursi yang dekat dengan kaca jendela agar mata lebih leluasa. Atau bisa juga memilih gerbong paling belakang, agar bisa melihat pemandangan dari kaca jendela kereta yang membelakangi laju kereta.
Tak sedikit penumpang yang melakukan hal yang sama. Awas jangan sampai ketinggalan kereta ya. Lekas naik kembali ke kereta manakala pihak stasiun mengumumkan bahwa kereta akan kembali diberangkatkan.Â
Memantaatkan waktu 5-7 menit di stasiun Purwakarta untuk mengabadikan pemandangan tumpukan gerbong, bisa dilakukan oleh pejalan yang menyukai tantangan untuk memacu adrenalin. Turun naik gerbong dengan limit waktu sedikit, resiko tertinggal kereta tentu menjadi pengalaman pahit jika hal itu sampai terjadi.
Sesaat setelah jembatan SasakSaat, penumpang kereta akan masuk ke terowongan Sasaksaat selama kurang lebih 8 menit. Lorong gelap menghadirkan nuansa yang berbeda ditengah deru laju kereta.Saya pun menyempatkan diri merekam menit-menit kereta sebelum, pada saat dan setalah memasuki terowongan Sasaksaat, dan mengunggah di Instagram.
Ternyata banyak pedagang di luar pagar stasiun yang menawarkan aneka makanan dan minuman ala kaki lima. Pecel anti maentream menjadi salah satu menu yang sempat saya coba. Seperti pecel dibandrol dengan harga 10 ribu saja.
Rasa segar pecel Cipeundey diakibatkan dominannya  beberapa campuran sayur mentah seperti mentimun dan selada air. tekstur sayurannya pun lebih crunchy karena beberapa jenis sayur seperti Kubis dan taouge dimasak setengah matang.