Lagi-lagi setelah bubuk kopi dihasilkan, sebelum diseduh, bubuk kopi di timbang untuk sebuah takaran yang pas dalam tiap penyajian. Semua cara penyajian dapat dilihat di depan mata. Hingga saat terpenting peneeduhan dengan dripper V60 ( baca Vi- Sixty) pun saya amati sedemikian rupa. Alat berbentuk corong itu dilapisi dengan kertas penyaring. Bahkan ada aneka jenis bentuk kertas penyaring. Dari yang polos hingga yang bergelombang. dari yang berwarna putih hingga yang sedikit kecoklatan.
Mas Ongky selaku barista detail menjabarkan aneka teknik penyajian kopi. Khususnya yang manual Brewing. Cekatan tangan barista itu memegang tiap alat yang digunakan. Tak terkecuali saat harus menyiapkan air yang terlebih dahulu harus dididihkan dengan suhu tertentu. Ketel yang digunakanpun berbentuk unik dengan alat penunjuk suhu yang melekat di bagian atas tutup ketel. Seolah sudah diatur waktu yang sedemikian pas. Saat bubuk kopi arabica siap untuk di seduh, air pun mendidih.
Proses brewing pun menjadi atraksi tersendiri bagi Barista dengan disaksikan oleh pengunjung kedai kopinya. V -60 hanyalah salah satu teknik penyeduhan manual ( tanpa mesin) dengan mengandalkan kemampuan tangan penyeduhnya. Ada teknik lain yang tentunya menggunakan alat yang berbeda dalam menyeduh kopi. Diantaranya Aero press, French hingga Kalita Flate/ Wave.
W-O-W...sejurus mulut saja bergumam saat saya bisa mencuri ilmu penyeduhan kopi. Meski itu baru sebatas teori. Selain teknik penyeduhan kopi. Hal lain yang membuat cita rasa kopi menjadi Istimewanya berasal dari jenis kopi yang disajikan. Dewi Fortuna yang saya pilih merupakan biji kopi arabica. Berbeda dengan biji kopi yang kerap kali dijual di pasaran dan menjadi bahan baku hampir sebagian kopi sachet yang berasal dari kopi robusta. Konon, kopi arabica secara harga lebih mahal dibandingkan dengan kopi Robusta. Seduhan kopi Arabica pun berwara coklat terang, dibandingkan dengan kopi robusta yang ketika diseduh cenderung berwarna coklat pekat (kehitam-hitaman).
Wangi kopi Arabica memang berbeda. Ada aroma harum buah bahkan bungga. Misalnya saja harum apel merah bahkan harum melati lembut. Sensasi yang dirasakan pun tidak sekedar menenangkan, namun juga menyegarkan. Malam pun kian larut. National Coffee Suhat yang beroperasi dari jam 09.00 pagi hingga 21.00 telah memberikan pengalaman baru dalam mencecap the signature kopi yang berkesan. Sang Dewi Fortuna yang tersaji melalui citarasa kopi coklat bening dengan rasa asam nyata mengusir kantuk saya sepanjang malam. . Praktis, malam itu mata saya tidak mampu terpejam barang semenit hingga pagi menjelang.
Ada yang ingin merasakan sensasi Kopi Arabica Sang Dewi Fortuna? Jangan tunggu terlalu lama hingga Malang sejuta kopi tahun depan ya... Lekas bergegas sebab biji kopi murni itu diolah dan disajikan dengan harga yang pantas. Terjangkau namun tetap membuat kita terpukau. wowww
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H