Saya orang yang introvert, jadi wajar lah saya merasa percakapan itu susah dilakukan, wong menuturkan pendapat aja perlu diulang berkali - kali di dalam kepala sebelum diucapin keluar.
Tapi jangan sangka, orang yang fasih melakukan presentasi di depan umum maupun yang suka  menjadi pemimpin di dalam organisasi, bisa menjadi sosok yang  dihindari banyak orang karena mengobrol dengan mereka akan hanya berakhir dengan perasaan frustasi.
Di satu sisi, kita pernah mengalami obrolan yang menguras kita secara emosi. Tetapi, disi lain pasti kita juga pernah mengalami obrolan dimana kita merasa nyaman, dimengerti, insipiratif dan terhubung dengan lawan bicara kita. Dan kenapa tidak semua percakapan yang kita lalui bisa jadi seperti itu?
Semua keterampilan itu bisa dipelajari. Dan tentunya keterampilan untuk mendirikan percakapan yang koheren dan efektif pun dapat dipelajari.
Saat saya mondar - mandir di Youtube, saya menemukan sebuah video TED talk, yang diisi oleh Celeste Headlee dengan topik yang berjudul "10 ways to have a better conversation", 10 cara untuk melakukan percakapan yang lebih baik. Dan saya yakin, nasehat - nasehat yang di diskusikan oleh Celeste sangat berguna dan dapat diterapkan langsung oleh kita semua.
1. Jangan Menyambi
Jangan multitask. Pasti kita ada saat dimana waktu ngobrol dengan teman, tangan kita gatel untuk buka hp, ngerjain tugas di laptop atau disambi masak nasi goreng di dapur. Jangan melakukan satu hal, dimana anda sedang dalam percakapan dengan orang lain. Kalau anda ingin berhenti ngobrol, berhentilah mengobrol untuk menyelesaikan nasi gorengnya. Jangan setengah - setengah waktu ngobrol, harus totalitas.
2. Jangan Ceramah
"Everyone you will ever meet knows something that you don't." - Bill Nye
Celeste menggunakan kata "pontificate", dan jujur saya bingung bagaimana mau menerjemahkan kata tersebut ke Bahasa Indonesia. Jadi intinya adalah, jangan berbicara kepada orang lain dengan anggapan kalau hal yang anda katakanlah yang paling benar.
Walau kita mempunyai ilmu atau "nasehat" yang kita rasa akan berguna untuk diberikan pada lawan bicara, itu tidak menyimpulkan kalau kita lebih superior, atau lebih unggul dari orang lain. Janganlah kita mempunyai perasaan seperti itu.
Kita perlu memulai obrolan, perlu memasuki sebuah percakapn, dengan anggapan kalau pasti ada seseuatu baru yang dapat dipelajari. Seorang psikolog ternama M. Scott Peck berkata kalau untuk benar - benar mendengar memerlukan mengesampingkan diri sendiri.