Mohon tunggu...
Tamba Togap Tambun
Tamba Togap Tambun Mohon Tunggu... Pegawai Perbankan -

Lakukan yang terbaik selagi kita bisa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peluang Emas Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di AM IMF-WBG 2018

30 Agustus 2018   08:35 Diperbarui: 30 Agustus 2018   11:21 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kebanggaan besar bagi Indonesia berhasil menjadi tuan rumah Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank Group  (AM IMF-WBG) 2018 yang diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Bali tanggal 8-14 Oktober 2018 setelah menyisihkan Mesir dan Senegal pada tahun 2014 dengan perolehan suara mayoritas voting 189 negara anggota. 

Indonesia menjadi negara keempat di ASEAN sebagai tuan rumah setelah Filipina, Thailand dan Singapura. AM IMF-WBG merupakan pertemuan terbesar di dunia dalam bidang keuangan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank dan IMF pada bulan Oktober setiap tahunnya untuk membahas perkembangan ekonomi dan keuangan global, isu-isu pembangunan terkini dan isu-isu global terkini, seperti isu proteksionisme, isu stabilitas keuangan global, isu kemiskinan, pengangguran, perubahan iklim, lapangan pekerjaan, sosial gender dan isu ketidaksetaraan.

Terpilihnya Indonesia merupakan wujud kepercayaan dunia terhadap Indonesia baik dari segi keamanan, stabilitas politik yang terpenting keberhasilan pembangunan ekonomi selaku Middle Income Country mampu bertahan dari goncangan ketidakpaStian ekonomi global.

Indonesia juga tergabung dalam jajaran negara ekonomi maju yaitu The Group of Twenty (G20) yang merupakan kelompok penghimpun hampir 90% Produk Nasional Bruto (PNB) dunia dan dua pertiga penduduk dunia. 

Bahkan diprediksi, Indonesia berpotensi menduduki peringkat ke-5 sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030 dengan estimasi nilai GDP US$ 5.424 miliar dan berpotensi naik menjadi peringkat ke-4 pada tahun 2050 dengan estimasi nilai GDP US$ 10.502 miliar sesuai hasil riset penyedia jasa auditor PricewaterhouseCooper (PwC).

Stabilitas ekonomi makro Indonesia juga tergolong baik dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2018 sebesar 5,27% yoy, tumbuh sebesar 4,21 % dari kuartal I tahun 2018. 

Di sisi lain tingkat inflasi yang masih terkendali pada bulan Juli 2018 sebesar 3,18% yoy, cadangan devisa Indonesia cukup tinggi sebesar US$ 118,3 miliar pada akhir Juli 2018 setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor, sedangkan defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit) posisi kuartal I tahun 2018 sebesar USD 5,5 miliar atau 2,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) masih dalam kategori aman karena berada dibawah 3% dari PDB. 

Pertemuan ini diharapkan memberikan manfaat bagi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya peningkatan cadangan devisa, pariwisata, Leadership, knowledge transfer, investasi, perdagangan serta komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi global melalui AM IMF-WBG 2018.

Wonderful Journey untuk Pertumbuhan Ekonomi

Seluruh mata dunia akan tertuju kepada Indonesia pada AM IMF-WBG 2018 karena dihadiri oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota , 3.500-5.000 investor di industri keuangan yang siap berinvestasi, 500 CSO, akademisi, instansi parlemen, komunitas perbankan, NGO, media dan partisipan lainnya.

Secara keseluruhan total delegasi mencapai 12.500 hingga  lebih dari 15.000 orang dengan total kegiatan selama perhelatan bisa mencapai 2.000 event. 

Voyage to Indonesia menjadi slogan besar yang diusung pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi baru dunia dengan keberagaman budaya (cultural diversity) yang terdiri dari 1.340 suku bangsa, 742 bahasa, keberagaman keindahan alam yang mempesona dan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.504 pulau dengan jumlah penduduk sebesar 265 juta yang tersebar dari Sumatera sampai Papua namun terbingkai erat dalam Bhineka Tunggal IKa. Inilah energi sekaligus peluang Indonesia sebagai destinasi baru pariwisata dan investasi dunia melalui AM IMF-WBG 2018.

Wonderful Journey Packages menjadi strategi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikemas oleh pemerintah untuk mempromosikan destinasi pariwisata nusantara yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia dengan menyiapkan lebih dari 60 paket wisata di 7 destinasi unggulan di Indonesia yakni; Bali, Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Danau Toba, Tana Toraja, Komodo-Flores dan Sumba. 

Multiflier Effect AM IMF-WBG 2018 dalam jangka pendek antara lain; sektor wisata, kuliner,belanja dan hiburan, perhotelan, transportasi, dan industri kreatif dengan proyeksi perputaran dana dari agenda AM IMF-WBG 2018 bisa mencapai Rp 5,7 triliun yang berasal dari akomodasi, konsumsi, transportasi  hingga penambahan lapangan kerja baru. Selain itu, acara tersebut juga diproyeksi bisa meninggkatkan pertumbuhan ekonomi Bali hingga 6%-6,5%.

Promosi Wonderful Journey ini akan memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki banyak destinasi pariwisata unggulan berkelas dunia yang tersebar di berbagai daerah dengan keindahan alam dan seni-budaya yang beragam sekaligus mempromosikan potensi wisata Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) dengan tujuan menjaring wisatawan mancanegara pada segmen bisnis. 

Menurut data dari International Congress & Convention Association (ICCA) menunjukkan bahwa wisatawan MICE umumnya datang dalam jumlah dan pengeluaran y bisa mencapai 7 kali lipat dari wisatawan biasa karena dihadiri oleh pemerintah, pengusaha maupun profesional dengan waktu yang lebih lama.

Membidik Investasi Rp 43 T

Indonesia kini menjadi salah satu negara pusat destinasi investasi dunia. Tidak tanggung-tanggung, tahun 2017 tiga lembaga pemeringkat internasional antara lain; Moody's, Standard & Poor's dan Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade atau layak investasi. 

Peringkat ini tidak mudah didapat karena pemerintah harus mampu menjaga kestabilan perekonomian dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi maupun investasi yang bejalan dengan baik sebelumnya. Bahkan hasil survey Business Insider pada Maret 2018 menempatkan Indonesia pada posisi ke-2 negara terbaik untuk berinvestasi dengan total GDP Indonesia sebesar US$ 923,3 miliar berada di atas negara Polandia, Malaysia, Singapura dan Australia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi di Indonesia posisi triwulan I tahun 2018 dimana Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 108,9 triliun atau naik 12,4% dari Rp 97 triliun year on year (yoy). 

Dari jumlah itu, investasi PMA paling tinggi datang dari Singapura yang mencapai  US$ 2,6 miliar, Jepang  (US$ 1,4) miliar, Korea Selatan (US$ 0,9) miliar, China (US$ 0,7) miliar, dan Hongkong  (US$ 0,5 miliar). Jika dikalkulasikan, 5 negara ini berinvestasi sampai US$ 6,1 miliar atau Rp 82,3 triliun (kurs US$ 1 = Rp 13.500) dalam triwulan I tahun 2018.

Peluang emas Indonesia untuk membidik investasi sebesar US$ 2-3 miliar atau Rp 43,5 triliun (kurs Rp 14.500) pada AM IMF-WBG 2018. Hal ini disampaikan oleh Menko bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan usai menggelar rapat pelaksanaan AM IMF-WBG 2018. 

Investasi yang ditawarkan berbagai macam, baik di bidang infrastruktur jalan, jembatan hingga energi dengan menggunakan metode blended finance (pendanaan campuran). 

Proyek yang disepakati mendapat pembiayaan antara lain waste to energy (pemanfaatan sampah) sebagai sumber energi di tujuh kota di Indonesia, proyek infrastruktur lainnya seperti Light Rail Transit (LRT) serta Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).

Ayo Sukseskan!

Kesuksesan AM IMF-WBG 2018 perlu peran bersama dalam memanfaatkan peluang emas ini mulai dari pemerintah, otoritas moneter, jasa keuangan, sektor swasta dan masyarakat. Persiapan yang telah dilakukan pemerintah menurut Menko Bidang Kemaritiman sekaligus Ketua Panitia Nasional AM IMF-WBG 2018 sampai akhir Juli 2018 sudah mencapai 85% seperti hotel, veneu acara, transportasi, makanan, urusan kebandaraan atau imigrasi, keamanan, manajemen sampah, rumah sakit, manajemen bencana, dan destinasi wisata sementara sisa 15% merupakan persiapan infrastruktur informasi dan teknologi (IT). Adapun alokasi anggaran yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 855,5 miliar yang merupakan jumlah pagu yang dianggarkan oleh Kementerian Keuangan dari tahun 2017 dan 2018.

Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  juga turut berperan melalui koordinasi dan sinegri kebijakan dalam mengembangkan sektor pariwisata untuk mendorong peningkatan penerimaan devisa negara untuk menekan defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit). Penerapan intensifikasi layanan sistem pembayaran dan ekonomi digital di semua destinasi waisata. 

Sementara peran sektor swasta selaku pelaku bisnis harus maksimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tekhusus usaha besar dan UMKM yang berada di dekat lokasi AM IMF-WBG maupun yang berada di lokasi wisata di 7 destinasi unggulan agar memberikan pelayanan terbaik karena ini menjadi peluang emas untuk memperkenalkan produk-produk dalam negeri untuk kancah dunia seperti, kuliner, karya seni dan produk industri kreatif lainnya.

Pemberdayaan masyarakat yang berbasis wisata harus terlaksana dengan baik, sebab masyarakat menjadi pelaku utama dengan kedatangan para delegasi di tempat wisata unggulan Indonesia. Kesan positif harus tercipta, mulai dari keramahan, kebersihan, kemanan, dan berbagai kreasi masyarakat pun dapat dilakukan dalam menyambut wisatawan melalui kreasi seni dan budaya yang sangat beragam di Indonesia serta melakukan publikasi melalui media sosial yang dikemas secara menarik seperti pembukaan Asian Games 2018 yang menjadi trending topic dunia di media sosial. Jika semua itu bersinergi dengan baik, kita dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia layak menjadi destinasi baru perekonomian dunia.

Diakhir tulisan ini saya mengutip sebuah kalimat inspirasi yang berbunyi "Don't wait for the perfect moment, take the moment and make it perfect" (Zoey Sayward).

 

Tamba Togap Tambun
Pegawai Perbankan
Alumnus Ekonomi Pembangunan FEB USU

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun