Pada tahun 2020, lebih dari 1,6 milyar helai sampah masker berakhir di lautan, jumlah ini setara dengan 5,5 milyar sampah plastik.
Dengan demikian, saya berusaha konsisten menghindari penggunaan masker sekali pakai dengan beralih menggunakan masker kain. Banyak orang yang ragu menggunakan masker kain karena masker kain tidak memiliki filter penyaring virus (PM 2.5).Â
Namun, saya mengakalinya dengan cara membeli masker kain yang memiliki lapisan tambahan untuk disisipi filter PM 2.5 seperti gambar di atas.
Memang sih, di Indonesia sudah ada institusi yang turut berupaya mengurangi sampah laut, misalnya seperti PT Elnusa Petrofin yang meluncurkan program Armada Transportasi Sampah Desa Sapa Raya (ASIAP).Â
Namun, program semacam itu tidak akan optimal hasilnya jika tidak dibarengi dengan kesadaran kolektif dari individu yang masih menggunakan produk yang berkontribusi terhadap pencemaran laut.
6. Menggunakan Bioplastik (Plastik yang Terbuat dari Cassava) sebagai Alternatif Plastik Konvensional
Penggunaan plastik untuk kebutuhan sehari-hari memang sulit untuk dihindari 100%. Memang sih, untuk kebutuhan berbelanja, sekarang sudah ada shopping bag yang reusable.Â
Namun, untuk keperluan lain seperti membuang sampah, belanja produk basah, dan untuk mengemas barang dan dokumen, biasanya kita masih menggunakan kemasan plastik dan kertas.
Tidak seperti plastik konvensional yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dalam tanah, bioplastik yang terbuat dari cassava (singkong) dapat terurai hanya dalam waktu 180 hari saja. Selain itu, sampah bioplastik dapat digunakan kembali sebagai pupuk kompos, sehingga sifatnya sangat sustainable.