Mulanya saya mengira bahwa Burisrawa hanyalah satu dari sekian tokoh fiksi yang diciptakan oleh pengarang. Namun, setelah mendapat beberapa spoiler, saya mengerti bahwa Burisrawa merupakan salah satu tokoh wayang. Sependek pencarian informasi yang saya lakukan, kisah Burisrawa dalam naskah drama ini memiliki beberapa persamaan dengan kisah aslinya, yaitu 1) berwatak antagonis, 2) penampilannya buruk rupa dan sangat menakutkan, 3) mencintai Wara Subadra/Sumbadra istri Arjuna, dan 4) meminta bantuan kepada Betari Durga.
Selanjutnya, perbedaan Burisrawa dalam tokoh pewayangan dan Burisrawa buatan Nano Riantiarno terletak pada bagian akhir cerita. Dalam kisah pewayangan, Burisrawa ditakdirkan tewas karena pusakanya sendiri, sedangkan dalam kisah drama Konglomerat Burisrawa, ia kawin tamasya dengan Sumbadra. Dengan demikian, pembacaan naskah drama nyatanya dapat memberikan stimulus agar kita berkesempatan memperluas pengetahuan, yang dalam konteks ini ialah mencari tahu tentang cerita pewayangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H