[caption id="attachment_380281" align="aligncenter" width="320" caption="dok.pri Harga Batu paras ini hingga US$595"]
[caption id="attachment_380287" align="aligncenter" width="257" caption="Dok.pri Bahan sederhana tapi harga selangit"]
Kendala paling sering ditemui adalah ketika sedang menghadapi susahnya mendapatkan bahan mentah yang berasal dari Wonosari Yogyakarta. Mereka pun terpaksa harus membatasi pesanan dan mengerjakan ukiran dengan batu alam yang lain, yang lebih banyak tersedia.
[caption id="attachment_380296" align="aligncenter" width="611" caption="dok. pri Hasil ukiran batu paras berbentuk relief luster"]
[caption id="attachment_380302" align="aligncenter" width="282" caption="dok.pri Air mancur dari batu paras putih "]
Varian hasil ukir sangat banyak. Relief gambar yang memiliki kisah seperti Ramayana, Mahabharata banyak dipesan untuk gedung-gedung besar di Jakarta, hotel berbintang, gedung pertemuan hingga wantilan dan Auditorium beberapa Universitas terkemuka di Indonesia.
Dari luster, relief, tempat lampu, lampu taman, air mancur , plafon , dinding rumah hingga souvenir juga banyak dipesan.
[caption id="attachment_380304" align="aligncenter" width="598" caption="dok.pri Lokasi Pengerjaan Batu Paras Putih Di Sanur"]
Tentu saja ini menggembirakan untuk dunia usaha dan usaha kecil menengah di Indonesia. Bali menjadi barometer keberhasilan ukir-ukiran. Bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga manca negara.
Menyudahi pembicaraan saya bersama Pak Nengah Diyana, ia menyebut kalau mengukir dengan menggunakan bahan Batu Paras sangatlah menyenangkan. Hasilnya bagus, cara pengerjaan yang mudah dan hasilnya wah menjadikan ukiran batu paras ini patut diperhitungkan sebagai sumber komoditas penghasil devisa bagi negara.
Wah, mengagumkan.