Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengukir Mimpi di Atas Batu Paras Putih

3 Desember 2014   23:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 2997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila anda melintasi Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur dari arah Ubung maka sepanjang jalan di sanur , kita akan mudah menjumpai kerajinan ukiran berbahan batu paras putih yang sangat menarik. Kali ini, saya berkesempatan bisa menjumpai beberapa pengrajin yang ada di kawasan Sanur tersebut.

[caption id="attachment_380268" align="aligncenter" width="591" caption="dok.pri Batu Paras putih menjadi hiasan taman"][/caption]

Saya menjumpai 2 orang pengrajin ukiran yang sedang bekerja. Ada rasa bangga dan salut sempat menyeruak di dada. Saat saya datang, Sanur sedang hujan lebat. Hebatnya mereka tidak berhenti bekerja menotok palu, mencungkil batu sambil kadang bersenandung kecil dengan lagu rakyat Bali. Saya dibuat terpesona oleh semangat mereka bekerja.

Salah seorang pengrajin ukiran batu paras yang menerima saya menyambut dengan ramah. Pak Nengah Diyana (35) datang dari Karangasem. Ia mempersilakan saya untuk bebas mengambil gambar dan menyebut bisa menjawab pertanyaan saya hanya tidak bisa menghentikan pekerjaannya. Well, it's ok.

Nengah Diyana menceritakan bahwa batu paras putih ini dipasok dari Wonosari Yogyakarta. Ia membelinya dalam keadaan masih mentah dengan skala meteran. Per meter harga beli batu paras polos dibeli Rp.500 ribu hingga Rp.1,5 juta. Ada juga yang dibeli dengan ukuran per kubik. Tergantung pesanan dan ukiran yang hendak dibuat.

Batu paras putih ini memang memiliki daya tahan yang lebih baik daripada mengukir dengan media lain, seperti kayu misalnya. Contoh bila anda hendak menghiasi dinding yang lebar, kayu bukan media yang tepat untuk bisa dijadikan relief. Tapi batu paras putih ini lebih kuat dan ukuran lebar bisa diatasi. Tidak perlu khawatir karena ukuran batu paras yang diukir menjadi relief bisa lebih luas hingga mencapai panjang dan tinggi hingga 5 meter lebih.

[caption id="attachment_380270" align="aligncenter" width="492" caption="dok.pri - Pak Nengah Diyana (merah) ukir mimpi di atas batu paras"]

1417596847372080766
1417596847372080766
[/caption]

Uniknya, walau pun proses pengerjaan relief cukup memakan waktu lama hingga 1-2 bulan tapi pesanan tetap saja mengalir. Kesan mewah dan elegan membuat batu paras putih asal Yogyakarta ini diminati pembeli hingga manca negara seperti Australia dan Amerika. Batu paras sebenarnya adalah campuran dari sedimentasi lapisan tanah kapur dan zat kimia yang dilarutkan dalam air hingga muncul menjadi endapan batu berwarna keputih-putihan. Dan masalah warna bisa disesuaikan dengan pesanan.

[caption id="attachment_380273" align="aligncenter" width="553" caption="dok.pri Nengah Diyana tetap asyik mengukir sambil bercerita"]

14175974311904418868
14175974311904418868
[/caption]

Kehidupan Pak Nengah Diyana sebagai pengrajin ukiran Batu Paras cukup dapat menghidupi keluarganya. Walau ia harus bekerja keras dari pagi hingga menjelang sore, kelelahannya terbayar. Karena pesanan yang membanjir kepadanya. Hingga kadang ia kewalahan.

Harga jual juga menyesuaikan dengan pesanan dari pembeli. Banyak hal mempengaruhi harga jual ukiran batu parasnya. Dari besar kecil ukuran batu yang dipergunakan, hingga tingkat kesulitan pengerjaan batu paras.

[caption id="attachment_380281" align="aligncenter" width="320" caption="dok.pri Harga Batu paras ini hingga US$595"]

1417597736473079108
1417597736473079108
[/caption]

[caption id="attachment_380287" align="aligncenter" width="257" caption="Dok.pri Bahan sederhana tapi harga selangit"]

14175978971922610523
14175978971922610523
[/caption]

Kendala paling sering ditemui adalah ketika sedang menghadapi susahnya mendapatkan bahan mentah yang berasal dari Wonosari Yogyakarta. Mereka pun terpaksa harus membatasi pesanan dan mengerjakan ukiran dengan batu alam yang lain, yang lebih banyak tersedia.

[caption id="attachment_380296" align="aligncenter" width="611" caption="dok. pri Hasil ukiran batu paras berbentuk relief luster"]

14175981781702857118
14175981781702857118
[/caption]

[caption id="attachment_380302" align="aligncenter" width="282" caption="dok.pri Air mancur dari batu paras putih "]

1417598653457065354
1417598653457065354
[/caption]

Varian hasil ukir sangat banyak. Relief gambar yang memiliki kisah seperti Ramayana, Mahabharata banyak dipesan untuk gedung-gedung besar di Jakarta, hotel berbintang, gedung pertemuan hingga wantilan dan Auditorium beberapa Universitas terkemuka di Indonesia.

Dari luster, relief, tempat lampu, lampu taman, air mancur , plafon , dinding rumah hingga souvenir juga banyak dipesan.

[caption id="attachment_380304" align="aligncenter" width="598" caption="dok.pri Lokasi Pengerjaan Batu Paras Putih Di Sanur"]

1417598831124487241
1417598831124487241
[/caption]

Tentu saja ini menggembirakan untuk dunia usaha dan usaha kecil menengah di Indonesia. Bali menjadi barometer keberhasilan ukir-ukiran. Bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga manca negara.

Menyudahi pembicaraan saya bersama Pak Nengah Diyana, ia menyebut kalau mengukir dengan menggunakan bahan Batu Paras sangatlah menyenangkan. Hasilnya bagus, cara pengerjaan yang mudah dan hasilnya wah menjadikan ukiran batu paras ini patut diperhitungkan sebagai sumber komoditas penghasil devisa bagi negara.

Wah, mengagumkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun