Mohon tunggu...
Hardiyanto Takula
Hardiyanto Takula Mohon Tunggu... -

Hardiyanto Takula Mimpiku menjadi seorang penulis terkenal, tidak akan kuhentikan begutu saja, keinginan ini terus tumbuh meski kemarau berkepanjangan. Bagiki, menulis adalah bukti cinta seseorang pada kehidupannya, karena apapun yang ada disekitarnya diapresiasikan dalam coretan-coretan tintah hitam diatas kertas. Mohon dukungan dari semua kompasioner, bagaimana aku lebih mampu lagi menjaga, memegang, dan mewudkan mimpi yang tertunda, untuk menjadi penulis terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Induk Ayam Menangis

13 Agustus 2010   15:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:04 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*****

Ahirnya anak ayam itu pun beranikan dirinya bertanya pada ibunya, sambil disaksikan saudara-saudaranya, ayam kecil itu pun bertanya :

“Ibu, akhir-akhir ini aku melihat ibu bersedih, apa yang membuat ibu bersedih” Tanya ayam kecil itu pada induknya. Induk ayam itu hanya menangis tersedu-sedu.

“Ada apa ibu, katakan padaku, beritahu padaku apa yang membuatmu sedih, biar kami bisa membantu mencari solusi masalahmu” Desak anak ayam itu pada induknya.

“Ada apa ibu? Katakan…” desak anak ayam itu, namun lagi-lagi induk ayam hanya bisa menangis. Anak-anak ayam semakin kebingungan melihat prilaku ibunya.

“Tahukah kalian? Kata induk ayam mulai bicara, lalu terdiam tanpa kata, anak-anak ayam pun diam sambil menunggu apa yang dikatakan oleh induk mereka.

“Hari ini adalah hari puncak dimana para ayam-ayam bersedih, dimana sebagian besar ayam-ayam dewasa harus rela menyerahkan nyawanya untuk direnggut paksa” Kata induk ayam menjelaskan.

“Maksud ibu apa?” Tanya seekor anak ayam lainnya.

“Besok umat manusia berpuasa, dan sudah menjadi tradisi mereka untuk mengawali makan sahur mereka harus menyembelih ayam dewasa” Kata induk ayam kemudian menangis lagi.

“Lalu kenapa ibu menangis?” Tanya anak ayam lainnya.

“Bukankah itu pengorbanan pada manusia yang taat menjalankan perintah Tuhannya bu?” Tanya anak ayam yang satunya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun