Mohon tunggu...
Takas T.P Sitanggang
Takas T.P Sitanggang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Menulis adalah rasa syukurku kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Sakit Lidah

2 Januari 2017   11:53 Diperbarui: 3 Januari 2017   08:39 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: dailyimage.net

“Iya, saya sudah sembuh, bos. Maap kalau sampai hari ini saya belum mengabari bos.

“Tidak apa-apa, To. Sempat uring-uringan juga saya karena kamu sakit. To, saya ada project baru. Kali ini project-nya cukup besar dan sangat penting bagi saya. Saya ingin kamu mengumpulkan massa di tanggal yang nanti akan saya tentukan, saya ingin sekitar seribu orang terkumpul. Saya yakin dengan pengalaman dan kelihaianmu berdiplomasi, itu tak akan jadi masalah buatmu. Dan kali ini saya ingin kamu melakukan provokasi di tengah demo nanti, To. Kau, kan, pandai bersilat lidah, To, jadi bikinlah sedikit keos,”

“Ta-tapi, Bos…”

“Kenapa, To? Baru kali ini saya dengar kata tapi dari mulutmu,”

“Emm, maap, bos. Tapi saya berniat mau berhenti melakukan aksi-aksi seperti…”

“Apa bayaran saya yang sebelum-sebelumnya kurang, To?" selak si Bos Besar. "Jangan kuatir, To. Kali ini saya akan membayarmu dua kali lipat dari bayaran yang biasa kamu terima,”

“Maap, bos…”

“Tiga kali lipat,”

“Bukan itu, bos…”

“Lima kali lipat,”

Tito terdiam. Mendengar tawaran yang terakhir tekadnya jadi agak mengendur juga. Tergiur dia membayangkan segelimang uang yang akan diterimanya nanti. Dengan jumlah uang itu Tito membayangkan sebuah Toyota Alphard sudah di depan mata. Tetapi sejak penyakit lidahnya itu, Tito telah berjanji pada dirinya sendiri untuk tak lagi menerima tawaran dari si Bos Besar atau siapa pun yang membutuhkan jasanya untuk sebuah aksi yang serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun