Mohon tunggu...
Tajudin Buano
Tajudin Buano Mohon Tunggu... -

Pojok Kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perempuan Papalele, Tak Sekedar Berdagang

30 November 2015   08:40 Diperbarui: 30 November 2015   09:42 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saya kira ada hubungan antara aktivitas berjualan ini dengan proses rekonsilisasi serta membangun upaya perdamaian di Maluku, khususnya kota Ambon. Kalau melihat lagi ke belakang soal bentuk-bentuk rekonsilisasi pasca konflik, itu dimulai dari kalangan grass root. Salah satunya para pedagang itu dalam berbagai jenis,”jelasnya.

Olehnya itu, baik Max maupun Simon menilai, pemerintah harus merubah mindset terhadap ekonomi perkotaan. Harusnya, tidak saja didominiasi oleh ekonomi modern. Pedagang tradisional juga harus diperhatikan. Karena bukan hanya dampak ekonomi. Tapi perwujudan relasi sosial dan budaya, itu yang perlu dilestarikan.(***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun