Mohon tunggu...
Tajun Nashr
Tajun Nashr Mohon Tunggu... -

Pengajar di Pondok Pesantren Maskumambang, berminat di bidang Pendidikan, sejarah dan Hukum Islam. Selain itu tercatat sebagai mahaiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya dan Aktivis KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Daerah Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ia bukan Pernyataan Penyair

23 Mei 2016   12:52 Diperbarui: 23 Mei 2016   12:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan  ternyata memang benar, orang nomor satu penentang islam ini ketika  mendengar ayat-ayat tadi dibacakan oleh beliau ternyata hatinya  terpengaruh oleh kalimat-kalimat tadi. Mendengar hal tersebut maka 'Amr  bin Hisyam alias Abu Jahal pun langsung mendatanginya dan berkata,

"Wahai pamanku, sungguh kaummu telah mengumpulkan harta dan  memberikannya untukmu karena engkau telah mendatangi Muhammad untuk  membantah ucapan-ucapannya."

 "Seluruh Quraisy sudah tahu bahwa aku adalah orang yang paling kaya di antara mereka."

 "Jika demikian maka sampaikan kepada mereka bahwasanya engkau mengingkari dan membenci apa yang engkau dengar darinya."

Namun Al-Walid pun tidak bisa membohongi isi hatinya, dengan jujur dia  mengungkapkan apa yang didengar dengan ungkapan  yang begitu indah,

وماذا أقول؟ فوالله ما فيكم رجل أعلم بالشعر مني لا برجزه ولا بقصيده ولا  بأشعار الجن، والله ما يشبه الذي يقوله شيئًا من هذا، ووالله إن لقوله الذي  يقول لحلاوة، وإن عليه لطلاوة، وإنه لمثمر أعلاه، مغدق أسفله،وإنه ليعلو وما يُعلى، وإنه ليحطم ما تحته.

  "Apa menurutmu yang harus aku katakan pada mereka? Demi Allah apa yang  dia ucapkan begitu manis dan indah, bagian atasnya berbuah, dan bagian  bawahnya begitu subur. Perkataannya begitu tinggi dan tidak ada yang  mengunggulinya, serta menghantam apa yang ada dibawahnya."

 Sampai  di sini sebenarnya pintu hidayah itu sebenarnya sudah begitu dekat  dengannya. Namun ternyata dia malah seakan 'menutup sendiri' pintu  hidayah yang akan mendatanginya karena gengsi dan kedengkian yang telah  mengakar dalam menyelimutinya. Ditambah dengan hasutan dari orang-orang  sekitar sekelas Abu Jahal dan teman-temannya.

 Sehingga dia pun  berfikir kira-kira apa label yang tepat yang harus disematkan kepada  Nabi Muhammad -shallallahu 'alahi wa sallam- untuk menjauhkan beliau dan  mu'jizat yang beliau bawa dari kaum mereka.

 Ia  bersama Abu  Jahal pun kemudian mendatangi orang-orang Quraisy berkumpul. Sesampainya  di hadapan mereka, Al-Walid berkata, “Wahai kaumku, kalian mengatakan  bahwa Muhammad itu gila. Apakah kalian pernah melihat Muhammad berbicara  sendiri?”

 Mereka menjawab, “Tidak, demi Tuhan!”

 “Kalian  mengatakan bahwa Muhammad itu adalah dukun (kahin). Apakah kalian pernah  melihat Muhammad melakukan praktik perdukunan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun