Mohon tunggu...
Dee
Dee Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, wattpad addict

“Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rona Jingga

30 Agustus 2018   11:17 Diperbarui: 30 Agustus 2018   11:34 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Niar." Aku membalas uluran tangannya.

Sunset hari itu menjadi latar kami bercengkerama sampai warna langit benar-benar hanya menyisakan garis warna oranye yang didominasi jingga senja. Sunset hari itu juga menjadi sunset terakhir kami di Jogja. Karena setelahnya, aku langsung kembali ke Jakarta dengan penerbangan malam dan dia terbang ke Bali karena urusan keluarga.

***

Aku melirik arloji di tangan kiriku. Sebentar lagi sunset. Sunset pertamaku di Labuan Bajo. Aku kembali meneguk tehku. Bahkan air lautnya sudah seperti cermin kristal yang memancarkan warna senja.

Sudut bibirku sedikit tertarik ke atas begitu bola pijar di horison sana sudah mulai tenggelam. 10-9-8-.. tepat di hitungan delapan, aku menoleh begitu menyadari seseorang menarik kursi yang ada tepat di meja sebelahku.

"Ahh..hampir saja. Ahh..maaf, itu." Dia menunjuk ke arah sunset. "Aku hampir ketinggalan." Dia tersenyum tiga jari.

Aku terdiam. Sungguh. Bukankah ini sama seperti tiga tahun lalu, senja pertama di Jogja yang mempertemukan aku dengan Adit. Dan kali ini, sunset pertama di Labuan Bajo juga yang kembali mempertemukan kami.

Aku mengangguk. "Iya." Dan sepertinya, Adit benar-benar lupa dengan sosok di sampingnya saat ini. Niar...lagipula untuk apa dia mengingatmu. Bukankah kalian hanya dipertemukan oleh senja yang saat itu sedang berbaik hati kepadamu?

Senja hanya ingin memamerkan kalau ada sosok lain yang layak dikagumi selain dia. Dan saat ini, senja pula yang kembali mempertemukanku dengan sosok itu. Yah...ini mirip seperti kisah dari negeri dongeng tentang putri dan pangeran yang bertemu dalam binar senja. 

Dalam rona jingga senja di Labuan Bajo juga aku bertemu dengan Adit, sosok pangeran dalam dunia nyata yang sempat aku kagumi, tapi sayangnya tidak bisa dimiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun