Sehingga, banyak anak disabilitas tidak mendapatkan pendidikan sebagaimana layaknya anak-anak yang bukan disabilitas atau disebut normal tersebut.Â
Alasannya macam-macam, malu hingga pada faktor kesulitan ekonomi. Biaya pendidikan anak-anak disabilitas dikatakan mahal. Hal ini terbukti dengan mahalnya media belajar bagi kaum disabilitas tersebut.
Padahal, bila anak-anak disabilitas mendapatkan pelayanan pendidikan yang ideal sebagaimana layaknya anak-anak lain yang tidak kurang apapun secara fisik, akan bisa membantu anak-anak disabilitas berdaya ( powerful) dan mandiri(self help), tanpa menggantungkan hidup sebagai disabilitas yang tak berdaya ( powerless) yang menjadi pengemis dan lainnya.Â
Maka, idealnya kaum disabilitas perlu mendapat pendidikan yang optimal dan gratis dari negara. Bila ini dilakukan,maka akan banyak dari kalangan disabilitas yang bisa berkarya dengan baik. Penulis teringat suatu saat beberapa tahun lalu ketika mengikuti simposium mengenai disabilitas di hotel Le Meredien, Jakarta.Â
Kala itu penulis menyaksikan sendiri sejumlah disabilitas yang memiliki kemampuan prima dalam simposium itu. Ada di antara mereka yang berpendidikan S2 dan S3. Jadi wajar saja, kalau kemampuan mereka berbicara bisa jauh lebih baik dan berkualitas.Â
Maka, oleh sebab itu, sebenarnya bila kaum disabilitas mendapatkan pendidikan yang tinggi San berkualitas, mereka akan menjadi manusia-manusia yang mandiri dan bahkan membantu orang lain. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H