Kondisi ini menggambarkan bahwa penerapan QRIS, meskipun dimaksudkan untuk memudahkan transaksi, masih memiliki beberapa hambatan di lapangan.Â
Bapak Agus berharap bahwa ke depannya akan ada solusi yang lebih baik, baik dari segi edukasi bagi masyarakat pengguna parkir, maupun dari segi sistem bagi juru parkir seperti dirinya.Â
"QRIS ini sebenarnya bisa membantu, tapi kalau belum semua orang ngerti dan sistemnya belum mendukung, ya jadi repot juga," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H