Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara "San-ban", Kompasianival dan Pilpres 2024

21 Oktober 2023   12:07 Diperbarui: 21 Oktober 2023   15:59 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, ada cara lain yang memungkinkan akses gratis. Misalnya nebeng WiFi di Starbucks, atau warung kopi lain yang menyediakan akses gratis.

Akan tetapi, Anda kan harus pesan paling tidak satu minuman, setelah itu bisa leluasa berlama-lama disana mulai kedai buka, sampai nanti ditutup.

Kecuali urat malu sudah putus, maka Anda dapat duduk disana tanpa pesan apa pun. Atau kalau punya kaki kuat untuk berdiri, maupun bokong handal hingga mampu duduk berlama-lama di beton keras, bisa nangkring di luar/dekat warung yang masih terjangkau sinyal WiFi.

Itu beberapa hal tentang persamaan kompasianival dan pilpres dari sudut pandang "san-ban". Lalu, apakah ada perbedaan antara keduanya?

Jawabannya, ada!

Pemenang pilpres tentu wajib melaksanakan tugasnya. Meskipun dari pengalaman, daftar janji-janji saat kampanye hanya bersifat normatif, dan yang benar-benar terwujud dapat dihitung hanya dengan sebelah jari tangan.

Negara harus dikemudikan, dan tidak bisa dibiarkan auto pilot.

Kalau pemenang kompasianival? Tentu saja lain, bahkan berbeda 180 derajat jika dibandingkan dengan pemenang pilpres.

Misalnya, para penggondol award berhak untuk kabur dan menghilang tanpa jejak. Tentang kualitas tulisan pun, juga tidak dapat dituntut banyak alias bukan suatu kewajiban.

Apalagi yang namanya kualitas tulisan, tentunya sangat subjektif. Pandangan seseorang, pasti berbeda dengan pandangan orang lain. Harap dicatat, kualitas disini bukan masalah isi (pokok bahasan), masalah plagiat, maupun judul clickbait ya.

Baiklah, kelihatannya Anda sudah mulai bosan. Jadi cukup sampai disini saja catatan kecil saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun