Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tentang "Kyoushuu" dan Warga Negara

17 Juli 2023   22:52 Diperbarui: 19 Juli 2023   01:04 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rakube, seorang pengusaha hiburan pasar malam keliling, ingin sesuatu yang baru untuk menarik minat masyarakat datang ke tempatnya. Dia pergi ke suatu negara antah berantah, karena temannya mengatakan penduduknya semua bermata satu.

Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih. Bukannya bisa membawa orang bermata satu untuk pertunjukannya sendiri, ternyata Rakube malah ditawan dan dimasukkan kandang. Dia menjadi tontonan pada hiburan pasar malam keliling orang-orang yang bermata satu.

Bagi Rakube, orang bermata satu bisa menjadi objek tontonan. Sebaliknya bagi negara antah berantah yang berpenduduk orang bermata satu, Rakube adalah objek tontonan.

Cerita itu adalah ringkasan salah satu tema cerita klasik dari seni bertutur kata rakugo. Judul ceritanya "Ichigan Koku", atau negara dengan masyarakat bermata satu.

Baca juga: ChatGPT dan Rumpi

Saya menuliskan diawal dengan alasan ingin menegaskan, bahwa perspektif orang (sebagai warga negara), berbeda antara satu negara dengan warga negara lain.

Kali ini saya ingin meramaikan topik pilihan (topil) Kompasiana, melalui cerita berdasarkan pengalaman, sebagai salah satu bagian dari diaspora. Tentu saja cerita ini menurut perspektif pribadi. Itulah sebabnya saya mengutip cerita dari rakugo sebagai pembuka tulisan.

Pada deskripsi topil, tertulis "3.192 WNI dalam rentan waktu 2019-2022 pindah kewarganegaraan ke Singapura". Tentu ini mengutip omongan Silmy Karim, Dirjen Imigrasi, Kemenkumham.

Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah warga negara berusia 25-35 tahun (umur ini dipakai sebagai patokan WNI yang pindah warga negara) jumlahnya 16,15 persen dari total penduduk Indonasia di tahun 2022.

Lebih jauh lagi, masih berdasarkan data BPS, jika kita ukur dari orang muda dengan umur sama yang pindah warga negara, jumlahnya "hanya" 0,0072 persen.

Ukuran banyak dan sedikit tentu relatif. Mungkin Anda bisa bilang, persentase itu besar. Akan tetapi, saya yakin ada juga yang berkata persentasenya sedikit.

Baca juga: Bakso dan Metaverse

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun