Akan tetapi, hanya di Hokkaido Anda bisa menikmati mi agak tebal dan keriting (dalam bahasa Jepang disebut chijiri-men) yang merupakan khas ramen dan berasal dari sana.
Ada beberapa jenis ramen di Hokkaido, dan saya akan bercerita tentang tiga diantaranya.Â
Pertama, Sapporo miso ramen. Keistimewaannya, menggunakan miso, yaitu hasil fermentasi kacang kedelai menggunakan ragi dari beras, tahu maupun gandum. Pilihan jenis ragi menjadi hal penting, karena menentukan cita rasa miso.
Miso ada beberapa jenis, diantaranya yang rasanya manis (ama-kuchi) dan agak asin (kara-kuchi). Warna pun beragam, mulai dari colkat muda, coklat tua, ada juga warna merah.
Yamaoka-ke menjadi warung ramen pilihan di Sapporo. Lokasinya di distrik Susukino. Saya mendapat informasi warung dari supir taksi.
Oh ya, jika Anda menggunakan taksi saat berkelana di Jepang, dan bingung mau kemana, cobalah bertanya pada supir. Sudah menjadi rahasia umum di Jepang bahwa supir taksi hafal lokasi spot wisata (termasuk lokasi wisata bagus, namun belum banyak dipublikasi), dan tempat makan enak.
Banyak orang mengular di pintu masuk, karena memang warung ini terkenal. Setelah rela mengantre selama 30 menit, akhirnya bisa duduk dan menikmati ramen.
Hal pertama saya lakukan ketika donburi (wadah ramen) ditaruh tepat di depan adalah menikmati aroma miso.
Sesudah memecah sumpit kayu dan mengaduknya, dengan satu seruputan pertama saya merasakan rasa manis dan sedikit asin bercampur.
Saya meniupkan angin dari mulut karena sup coklat muda yang masih mengeluarkan asap di renge (sendok untuk makan ramen), masih terasa membakar lidah.