Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Kompasianum Entanglement", lalu Apa Setelahnya?

26 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:24 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quantum Entanglement (sciencephoto.com)

Oh ya, saya punya dua akun karena tidak bisa login di akun pertama sampai sekarang, meskipun sudah menghubungi kompasiana untuk meminta bantuan. Sehingga dengan terpaksa harus membuat akun baru, yang masih saya pakai saat ini.

Meskipun hanya seorang penulis koboi angin, namun boleh berpendapat sedikit kan?

Jika ditilik dari perspektif perjalanan manusia, usia 14 tahun kompasiana dapat dikatakan sudah dewasa. Anak usia 14 tahun sudah sekolah di kelas 9 atau kelas 10.

Apalagi pada zaman kiwari, umur 6 tahun saja (bahkan umur lebih muda lagi) sudah tidak asing lagi dengan teknologi. Misalnya sudah mahir memainkan gawai, meskipun sebatas mendengar lagu, melihat video atau bermain gim.

Ditengah persaingan ketat pada era digital, kemampuan bertahan kompasiana memasuki usia yang ke-14 patut diacungi jempol.

Inovasi pun banyak dilakukan. Mulai dari penambahan kategori konten, mengakomodasi kaum muda terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa, sampai dengan berbagai macam kerjasama dengan pihak ketiga untuk menyelenggarakan kegiatan termasuk lomba, dan lainnya.

Berbicara tentang inovasi, saya teringat bahwa tanggal 4 Oktober yang lalu (sekitar dua minggu sebelum HUT kompasiana), Komite Nobel menganugerahkan hadiah nobel bidang Fisika kepada tiga orang ilmuwan dari Perancis, Amerika dan Austria, atas jasanya dalam mengembangkan teknologi kuantum.

Mereka berjasa dalam meletakkan dasar-dasar untuk mengamati dan membuktikan bahwa fenomena quantum entanglement, yang merupakan salah satu unsur penting dalam Kuantum Mekanika, itu ada.

Makanan apa gerangan quantum entanglement? Penjelasan rincinya mungkin agak ruwet. Sehingga saya ingin menggambarkan dengan analogi.

Misalnya Anda punya pacar, namun LDR. Anda tinggal di Indonesia, sementara pacar tinggal di New York. Anda cinta mati kepadanya, dan secara batin sudah terhubung satu sama lain.

Sehingga jika Anda merasa lapar, entah bagaimana caranya, pacar yang mungkin sedang mengunjungi Empire State Building juga merasa lapar. Jika Anda merasa kedinginan, pacar yang mungkin sedang duduk syantik di Central Park juga merasa kedinginan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun