Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Natal dan Dua Gigi Depan

25 Desember 2021   00:35 Diperbarui: 25 Desember 2021   07:11 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merry Christmas (dokpri)

Berlainan dengan film-film tersebut, salah satu film yang saya anggap cocok dengan suasana Natal adalah film berdasarkan novel karangan Charles Dickens, "A Christmas Carol".

Mengapa saya sebut cocok? Karena film tersebut menceritakan sang tokoh utama, Ebenezer Scrooge, lahir kembali menjadi manusia baru.

Saya tidak akan menceritakan jalan cerita film secara detail. Dalam film diceritakan bahwa Scrooge adalah orang yang sangat pelit, cuek dan keras kepala. Sifat seperti itu bukan hanya ditujukan terhadap orang lain. Dia bahkan tidak merubah sikap ketika berhadapan dengan keponakannya sendiri.

Akan tetapi Scrooge bisa berubah 180 derajat setelah didatangi arwah mantan rekan bisnisnya, kemudian dibawa berkelana oleh roh untuk melihat peristiwa lampau, saat ini dan yang akan datang.

Perubahan drastis (baca: kelahiran kembali) itu, saya kira cocok dengan semangat Natal yang kita rayakan bersama hari ini.

Dua tahun belakangan ini memang hidup kita terasa monoton dan kering. Akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan , orang menjadi resah.

Seni, dengan berbagai jenisnya, saya kira dapat membuat hidup kita yang monoton dan kering, menjadi lebih "berwarna". Seni juga mampu menghilangkan keresahan, dan membuat hati/perasaan menjadi gembira.

Meskipun kita belum tahu kapan akan berakhir, namun pandemi bukan melulu menyebabkan sesuatu yang sifatnya negatif. Salah satu alasannya, hubungan dengan anggota keluarga menjadi lebih intens dan baik, karena sebagian besar orang bekerja dari rumah.

Sebenarnya, hubungan baik yang terjadi dalam keluarga (maupun dimana saja), bisa terwujud karena ada rasa cinta pada masing-masing individu yang berinteraksi di dalamnya. Cinta adalah unsur utama yang membuat kita menjadi keluarga.

Jika kita berbicara mengenai cinta, ternyata bukan hanya satu jenis saja. Dalam bahasa Yunani, ada 4 macam cinta berdasarkan definisinya.

Ada eros yang sifatnya romantis, lalu philia yaitu cinta yang berhubungan dengan persaudaraan atau kebersamaan. Storge adalah cinta yang mempunyai kemampuan mengikat orang dalam keluarga, dan agape yaitu cinta dengan pengorbanan diri tanpa syarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun