Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

"Ishin-denshin", Dari Nasi Goreng Turun ke Hati

31 Oktober 2021   17:00 Diperbarui: 1 November 2021   20:10 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil makan, saya juga menjelaskan makanan lain yang kurang dikenal mereka seperti kerupuk, sayur, ikan, sambal, dan rendang. Saya juga menjelaskan cara membuatnya, dengan menyebut beberapa istilah yang berhubungan erat dengan memasak seperti panci, air, rebus, mentah, terigu, bakar, dan sebagainya.

Dengan sering mengajak rekan Jepang untuk bersantap bersama di restoran Indonesia, selain dapat memopulerkan makanannya, saya berharap mereka juga mengenal bahasa Indonesia melalui nama-nama makanan. 

Sekarang saya akan bercerita tentang cara kedua, yaitu melalui musik. Cara ini mempunyai kesulitan satu tingkat di atas makanan. Alasannya, berlainan dengan makanan di mana merupakan kebutuhan pokok, musik termasuk dalam kategori hiburan. 

Sehingga ada orang yang lebih memilih hiburan lain seperti menonton film dibandingkan musik. Atau, jika dia suka musik, mungkin hanya suka pada aliran musik tertentu misalnya pop atau rock.

Mendengarkan lagu sambil belajar bahasa Indonesia menurut saya sangat efektif. Orang bisa menikmati lagu dan secara tidak sadar bisa sambil belajar bahasanya juga. Seperti kata peribahasa, sambil menyelam minum air.

Menurut data Biro Pusat Statistik, ada sekitar 519 ribu orang Jepang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2019. Meskipun jumlah tersebut turun drastis setelah pandemi menjadi hanya sekitar 92 ribu orang saja pada tahun 2020.

Berdasarkan data tersebut, saya yakin banyak orang Jepang yang sudah pernah mendengar lagu berbahasa Indonesia, saat mereka tinggal atau berlibur di Indonesia. Sebelum pandemi, saya juga sering mengajak rekan saat pulang kampung. Selama di rumah, saya "meracuni" mereka dengan lagu Indonesia.

Bagi yang belum pernah ke Indonesia, saya bisa memulainya dengan meminjamkan beberapa koleksi CD berisi lagu-lagu daerah. Sebagai catatan, saya memang sengaja membawa beberapa CD lagu daerah dari Indonesia. 

Saya pernah bertemu orang Jepang pada suatu perkumpulan, dimana dia dengan semangatnya bercerita tentang CD kumpulan lagu dangdut yang dibelinya. Sebenarnya, lagu dangdut pernah populer beberapa tahun lalu di Jepang. Tahukah Anda bahwa Elvy Sukaesih adalah orang paling terkenal di Jepang kalau urusan lagu dangdut? 

Kebanyakan mereka juga suka dengan irama lagu Indonesia, terutama lagu daerah yang menggunakan instrumen tradisional seperti suling, kendang, dan gamelan. 

Banyak lagu pop Indonesia dinyanyikan dengan iringan gamelan atau dengan versi keroncong. Rekan saya menyukai lagu jenis ini, karena cocok untuk didengar di rumah, apalagi saat ini hampir semua orang bekerja dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun