“Kereta sampai di sini saja. Ini pemberhentian terakhir.”
Itu adalah kalimat bahasa Indonesia pertama kali saya dengar, diucapkan oleh orang Jepang beberapa tahun lalu ketika memulai kehidupan di sini.
Saat itu saya bersama tiga teman dalam perjalanan menuju Shibuya. Kami belum fasih berbahasa Jepang, sehingga tidak paham pengumuman dan celingak-celinguk ketika semua orang turun dari kereta api saat berhenti di stasiun Shinjuku.
Orang Jepang yang kebetulan berdiri di belakang, berbaik hati memberi tahu dengan mengucapkan kalimat seperti pada awal tulisan. Dia pasti mendengar kami bercakap dalam bahasa Indonesia.
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jepang, saya tidak tahu apakah penduduk Jepang bisa bercakap dan mengerti bahasa Indonesia?
Menurut laman worldatlas, ternyata bahasa Indonesia termasuk 10 bahasa populer di Jepang. Bahasa kita memang tidak sepopuler bahasa Tiongkok maupun Korea. Akan tetapi, menurut laman yang sama, bahasa Indonesia lebih populer dibandingkan dengan bahasa negara Asia lain seperti Malaysia, Thailand maupun Filipina.
Indonesia memang mempunyai banyak kemiripan dengan Jepang. Dari sisi geografis, dua negara ini sama-sama negara kepulauan. Meskipun Indonesia lebih luas 5 kali dibandingkan dengan Jepang.
Dari sisi diplomatik, hubungan kedua negara terhitung sudah cukup lama berjalan. Tahun 2021, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang sudah memasuki tahun ke-63, sejak dimulai pada bulan April tahun 1958.
Kalau kita tinjau dari sisi bahasa, ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang mirip dan mempunyai arti sama dengan bahasa Jepang. Misalnya kata campur, sama artinya dengan champuru, suka dengan suki, nasi mempunyai arti sama dengan meshi, kemudian Anda dengan anata.
Jika ditilik lebih jauh lagi tentang bahasa, selain digunakan untuk menyampaikan ide dan pendapat, bahasa digunakan sebagai alat untuk komunikasi. Komunikasi menjadi hal penting, terutama bagi orang yang tinggal di luar Indonesia.