Sakura Menari di Chidorigafuchi

Jika Anda tidak suka kerumunan orang, coba masuk ke pintu tayasu-mon, jalan ke arah Nippon Budokan yang terkenal itu, kemudian belok kanan setelah beberapa meter.

Jalan menuju tempat favorit saya yang tidak begitu padat (dokpri)

Anda bisa sampai ke area agak tinggi dibandingkan dengan area berseberangan yang dibatasi oleh fuchi atau lembah berisi air. Di sana Anda akan menemukan beberapa bangku tersedia, sehingga bisa duduk untuk menikmati sakura dari ketinggian. Psst, mohon jangan bocorkan informasi ya, karena ini adalah lokasi favorit saya.

Dari sini Anda bisa menikmati pemandangan sakura dengan latar belakang gedung perkantoran. Saya biasanya duduk berlama-lama di sini, sambil menikmati sakura menari karena angin yang sesekali berembus. 

Pemandangan sakura dengan latar belakang gedung dari tempat favorit (dokpri)

Gerakan ranting naik turun membuat bunga sakura menari, bak penari kabaret yang mengangkat kakinya tinggi-tinggi. Kelopak putih bunga sakura yang menari, terkadang terbang terbawa oleh angin. Kelopak ini kemudian bersinar ketika kena sinar matahari, sehingga terlihat seperti kilatan baju para penari kabaret yang bersinar kena lampu sorot.

Bunga sakura, memang indah. Sehingga tidak mengherankan kalau ada peribahasa Jepang berbunyi "hana wa sakuragi, hito wa bushi". Artinya, sakura adalah bunga terindah, dan bushi (pendekar) adalah orang terbaik.

Sakura bukan hanya indah, namun penampilannya pun bisa berbeda. Pengalaman saya, meskipun sudah beberapa kali datang ke Chidorigafuchi dan duduk di tempat sama untuk menikmati sakura, namun pemandangan yang saya lihat selalu berbeda.

Bunga sakura (dokpri)

Alasannya ada banyak. Mungkin saat saya datang ke sana, sakura belum begitu mekar sempurna atau masih banyak kelopak yang kuncup. Bisa juga sebaliknya, yaitu ketika datang ke sana pada lain waktu, bunga sakura banyak yang sudah rontok, dan berubah menjadi daun (dalam bahasa Jepang disebut ha-zakura). Kemungkinan lain adalah, karena perbedaan cuaca saat saya berada di sana.

Meski begitu, menikmati sakura di suatu tempat, merupakan "pertemuan" yang tidak bisa kita prediksi. Ada kalanya orang puas karena bisa melihat bunga sakura sesuai dengan harapan. Akan tetapi, tidak jarang juga kita merasa kecewa, atau kepuasannya tidak sampai puncak karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

Sakura dengan framing gerbang tayasu-mon (dokpri)

Pertemuan, bisa jadi merupakan suatu kesempatan (baca:keberuntungan), atau bahkan takdir. Seperti juga ketika Anda bertemu pertama kali dengan seorang teman, pekerjaan, hobi, dan lainnya. Secara ekstrem mungkin boleh saya berumpama, pertemuan dengan sakura itu, seperti saat Anda bertemu dengan idaman hati, atau pasangan. 

Mudah-mudahan saat berkunjung ke Jepang nanti, Anda bisa bertemu dengan sakura yang sesuai dengan harapan. Dengan begitu, maka setelah pertemuan tersebut, membuat Anda menjadi kangen, kemudian ingin bertemu untuk menikmatinya sekali lagi.

Selamat berakhir pekan.